Jakarta – PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) membukukan laba bersih USD479 juta di semester I 2024. Raihan laba bersih ini meroket hingga 291 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya USD122 juta.
Peningkatan laba bersih Amman Mineral tersebut ditopang oleh kenaikan penjualan yang tumbuh 167 persen menjadi USD1.549 juta dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang tercatat sebesar USD581 juta.
Kenaikan penjualan tersebut disebabkan oleh produksi bijih berkadar tinggi yang mengandung banyak emas, sehingga kontribusi penjualan emas pada semester I 2024 sebesar 50 persen dari penjualan bersih atau naik dari 41 persen pada periode 2023.
Baca juga: Proyek Smelter AMMAN di NTB Masuk Tahap Komisioning
Di sisi lain, kinerja keuangan AMMAN itu juga didorong oleh peningkatan signifikan dari volume penjualan tembaga dan emas yang masing-masing tumbuh sebesar 126 persen dan 188 persen dan kenaikan harga emas sebesar 13 persen yang semakin mendorong kinerja perseroan.
Presiden Direktur AMMAN, Alexander Ramie, mengatakan kinerja perseroan pada paruh pertama tahun 2024 tersebut telah mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir sejak mengambil alih Batu Hijau.
Baca juga: BPS Catat Ekspor Batubara dan CPO Kompak Loyo di Mei 2024
“Hal ini didukung terutama oleh penambangan bijih berkadar tinggi dari Fase 7 yang kini berada padapuncaknya. Keberhasilan ini merupakan bukti dari dedikasi tim kami yang sangat kuat untuk terus berkembang mencapai keunggulan, sehingga kami bisa mencapai produktivitas penambangan yang sangat baik,” ucap Alexander dalam keterangan resmi dikutip, 27 Juli 2024.
Adapun, pada proyeksi kinerja Perusahaan tahun 2024 tidak mengalami perubahan dan AMMAN juga berkomitmen untuk mengoptimalkan produksi, dengan memperkirakan akan memproduksi 833.000 dmt konsentrat yang diproyeksikan mengandung 456 juta pon tembaga dan sekitar 1.009.000 ons emas. (*)
Editor: Galih Pratama