Harga Saham TUGU Ditutup Menguat, Sempat Sentuh Level Rp1.160

Harga Saham TUGU Ditutup Menguat, Sempat Sentuh Level Rp1.160

Jakarta – Harga saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance mengalami penguatan pada perdagangan hari ini (17/7) sebanyak 1,33 persen ke level Rp1.145 per saham atau naik 15 poin.

Berdasarkan statistik RTI Business, harga saham TUGU tersebut naik dari posisi Rp1.130 per saham pada penutupan sebelumnya dan sempat bergerak dalam rentang harga Rp1.120 hingga Rp1.160 per saham sebagai level tertingginya.

Kemudian, volume perdagangan saham yang diperdagangkan sebanyak 13,17 juta, dengan frekuensi perdagangan mencapai seribu kali, dan nilai transaksi tercatat Rp15,04 miliar.

Hal ini berbanding terbalik dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup flat melemah pada level 7.224,21 dan sempat menyentuh level terrendahnya pada posisi 7.207,58.

Diketahui, harga saham TUGU pada pekan ini sukses masuk ke dalam jajaran saham top gainer di sektor asuransi umum. Hal ini dikarenakan oleh prospek kinerja yang moncer dan menjadi katalis positif bagi saham TUGU.

Baca juga: Diburu Investor, Harga Saham TUGU Makin Ngegas

Sebelumnya, pada perdagangan Senin (15/7), harga saham TUGU terpantau naik 2,33 persen ke Rp1.100 per saham. Kenaikan ini didukung dengan lonjakan volume dan frekuensi. Volume perdagangan saham TUGU mencapai 17,4 juta dan nilai transaksi tembus Rp19,4 miliar.

Tren kenaikan harga saham TUGU terjadi dalam dua hari terakhir. Akhir pekan lalu saham TUGU juga melesat 3,37 persen dengan volume perdagangan mencapai 10,1 juta. Lonjakan harga tersebut juga terjadi jelang momentum rilis laporan keuangan semester I-2024 (unaudited). 

Adapun, Shinhan Sekuritas memproyeksi TUGU secara konsolidasi dapat mengantongi laba bersih hingga Rp755 miliar untuk tahun 2024. Hal ini ditopang oleh segmen asuransi sebagai core business maupun anak usahanya. 

Mengacu pada laporan keuangan bulanan TUGU (induk non-konsolidasi) bulan Juni 2024, laba bersih setelah pajak perseroan mencapai Rp407 miliar. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya memang mengalami penurunan 60,1 persen secara year-on-year (yoy).

Namun penurunan yang terjadi tidak ada kaitannya dengan performa kinerja Perseroan dan sudah diantisipasi oleh pelaku pasar mengingat tahun lalu TUGU mendapatkan windfall profit sekitar Rp850 miliar dengan dimenangkannya kasus gugatan hukum terhadap Citibank N. A Hong Kong sebagaimana Laporan Keterbukaan Informasi yang pernah disampaikan emiten asuransi ini pada BEI di kuartal 1 tahun lalu.

Baca juga: Kinerja Makin Kinclong, Saham TUGU Melesat hingga Masuk Top Gainers

Perlu diketahui, capaian di bulan Juni tersebut belum mengonsolidasikan berbagai anak usaha yang dimiliki. Hanya saja laba bersihnya sudah menyumbang 53 persen dari target laba yang diestimasikan Shinhan Sekuritas. 

Shinhan Sekuritas juga menuliskan bahwa prospek laba dari anak usaha TUGU masih akan tumbuh positif di tahun ini. Salah satu anak usaha yang disorot oleh perusahaan sekuritas asal Korea tersebut adalah PT Pratama Mitra Sejahtera (PMS) yang bergerak di bidang jasa sewa ruang kantor dan kendaraan. 

“TUGU menargetkan anak usaha khususnya PMS kiranya dapat membukukan laba bersih Rp80 miliar,” tulis Tim Riset Shinhan Sekuritas dalam sebuah laporan.

Dengan demikian estimasi laba bersih anak usaha bisa berkontribusi lebih dari 10 persen dari total laba perseroan secara konsolidasi. 

Perusahaan sekuritas asal Korea tersebut menyematkan rekomendasi beli saham TUGU dengan target harga di Rp2.050 per saham. Apabila mengacu pada posisi harga penutupan terakhir di Rp1.100/saham, maka terdapat potensi upside mencapai 86,4 persen. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News