Jakarta – Harga saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) sukses masuk jajaran saham top gainer di sektor asuransi umum pada perdagangan pekan ini.
Prospek kinerja yang moncer jadi katalis positif bagi saham anak usaha PT Pertamina tersebut, sehingga harga sahamnya menyentuh level psikologis Rp1.100 per saham.
Pada perdagangan Senin (15 Juli 2024), harga saham TUGU terpantau naik 2,33 persen ke Rp 1.100 per saham. Kenaikan ini didukung dengan lonjakan volume dan frekuensi. Volume perdagangan saham TUGU mencapai 17,4 juta dan nilai transaksi tembus Rp19,4 miliar.
Tren kenaikan harga saham TUGU terjadi dalam dua hari terakhir. Akhir pekan lalu saham TUGU juga melesat 3,37 persen dengan volume perdagangan mencapai 10,1 juta. Lonjakan harga tersebut juga terjadi jelang momentum rilis laporan keuangan semester I 2024 (unaudited).
Shinhan Sekuritas memproyeksi TUGU secara konsolidasi dapat mengantongi laba bersih hingga Rp755 miliar untuk tahun 2024. Hal ini ditopang oleh segmen asuransi sebagai core business maupun anak usahanya.
Mengacu pada laporan keuangan bulanan TUGU (induk non-konsolidasi) bulan Juni 2024, laba bersih setelah pajak perseroan mencapai Rp407 miliar. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya memang mengalami penurunan 60,1 persen secara year-on-year (yoy).
Baca juga: Jumlah Investor Saham TUGU Membeludak, Ini Pemborongnya
Namun penurunan yang terjadi tersebut sebenarnya wajar karena tidaklah ada kaitannya dengan performa kinerja Perseroan dan sudah diantisipasi oleh pelaku pasar mengingat tahun lalu TUGU mendapatkan windfall profit sekitar Rp850 miliar dengan dimenangkannya kasus gugatan hukum terhadap Citibank N. A Hong Kong sebagaimana Laporan Keterbukaan Informasi yang pernah disampaikan emiten asuransi ini pada BEI di kuartal 1 tahun lalu.
Perlu diketahui, capaian di bulan Juni tersebut belum mengkonsolidasikan berbagai anak usaha yang dimiliki. Hanya saja laba bersihnya sudah menyumbang 53 persen dari target laba yang diestimasikan Shinhan Sekuritas.
Shinhan Sekuritas juga menuliskan bahwa prospek laba dari anak usaha TUGU masih akan tumbuh positif di tahun ini. Salah satu anak usaha yang disorot oleh perusahaan sekuritas asal Korea tersebut adalah PT Pratama Mitra Sejahtera (PMS) yang bergerak di bidang jasa sewa ruang kantor dan kendaraan.
“TUGU menargetkan anak usaha khususnya PMS kiranya dapat membukukan laba bersih Rp80 miliar,” tulis Tim Riset Shinhan Sekuritas dalam sebuah laporan.
Dengan demikian estimasi laba bersih anak usaha bisa berkontribusi lebih dari 10 persen dari total laba perseroan secara konsolidasi.
Perusahaan sekuritas asal Korea tersebut menyematkan rekomendasi beli saham TUGU dengan target harga di Rp2.050 per saham. Apabila mengacu pada posisi harga penutupan terakhir di Rp1.100/saham, maka terdapat potensi upside mencapai 86,4 persen.
Pada 2023, PMS membukukan kenaikan laba bersih yang signifikan. Laba bersih anak usaha perusahaan asuransi umum yang dikenal dengan nama Tugu Insurance tersebut naik 34 persen ke Rp72,1 miliar pada 2023 dari Rp53,6 miliar di tahun sebelumnya. Bahkan capaian positif tersebut konsisten terjadi dalam tiga tahun terakhir.
Baca juga: Jumlah Investor Tugu Insurance Tumbuh Pesat di 2024, Ini Pendorongnya
Dalam periode tersebut, kinerja PMS terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan tahunan pendapatan usaha 13 persen per tahun dan laba bersih tumbuh rata-rata 53 persen per tahun. Dari sisi aset dan ekuitas, Perseroan juga mengalami peningkatan dengan pertumbuhan rata- rata 23 persen dan 12 persen per tahunnya.
Sementara Emil Hakim, selaku Komisaris Utama PMS dan juga menjabat sebagai Direktur Keuangan serta Layanan Korporasi TUGU menyampaikan bahwa kinerja PMS yang tercatat tumbuh positif tersebut tidak lepas dari upaya Perseroan untuk terus memperkuat dan memperluas pangsa pasar, tidak hanya di lingkungan Pertamina Group namun juga di lingkungan BUMN lainnya maupun Non BUMN.
“PMS juga terus berupaya meningkatkan layanan dan kepuasan pelanggan serta terus mengikuti perkembangan teknologi untuk mendukung operasional yang efektif dan efisien,” imbuhnya. (*)