Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia menurun. Pada Maret 2024, angka ketimpangan yang diukur menggunakan gini ratio sebesar 0,379.
Plt. Sekretaris Utama BPS Imam Machdi mengatakan angka ini menurun dibandingkan gini ratio pada Maret 2023 yang sebesar 0,388 dan 0,382 di September 2022.
“Pada Maret 2024 tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur menggunakan gini ratio adalah sebesar 0,379,” jelas Imam dalam Rilis BPS, Senin, 1 Juli 2024.
Baca juga: BPS Ungkap Penyebab Garis Kemiskinan Sulit Turun
Imam menrinci, gini ratio di daerah perkotaan pada Maret 2024 tercatat sebesar 0,399. Angka ini turun dibanding gini ratio Maret 2023 yang sebesar 0,409 dan gini ratio September 2022 yang sebesar 0,402.
Sementara itu, gini ratio di daerah pedesaan pada Maret 2024 tercatat sebesar 0,306. Angka ini turun dibanding gini ratio Maret 2023 dan September 2022 yang sebesar 0,313.
Di sisi lain, BPS mencatat pada Maret 2024 mencapai 25,22 juta orang. Angka kemiskinan ini turun 0,33 persen atau sebanyak 680 juta orang secara tahunan (yoy).
Seperti diketahui, BPS melaporkan tingkat kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan. Pada Maret 2024, penduduk miskin Indonesia sebesar 9,03 persen atau sekitar 25,22 juta orang, menurun sebesar 0,33 persen poin atau turun 0,68 juta orang bila dibandingkan Maret 2023.\
Baca juga: Masa Kerja Tinggal 5 Bulan, Jokowi Hanya Mampu Turunkan Kemiskinan 2,22 Persen
Plt. Sekretaris Utama BPS Imam Machdi mengatakan setelah sempat meningkat pada masa pandemi Covid-19, sebelumnya tingkat kemiskinan terus menurun sejak Maret 2021. Adapun, tingkat kemiskinan di Maret 2024 sudah lebih rendah dibandingkan kondisi sebelum pandemi.
“Peresentase penduduk miskin turun 0,33 persen poin, jumlah penduduk miskin turun sebanyak 0,68 juta orang,” ujar Imam. (*)
Editor: Galih Pratama