Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar untuk mendorong tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia menjadi 100 persen.
Berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) pada 2023, indeks literasi keuangan perempuan mencapai 66,75 persen, dan indeks inklusi keuangan sebesar 76,08 persen. Sementara, indeks literasi laki-laki pada 2023 mencapai 64,14 persen dan indeks inklusi mencapai 73,97 persen.
Baca juga: OJK: Literasi Keuangan Syariah Tembus 39,11 Persen, Inklusi Stagnan
“Inklusi kita sudah 85 persen dan literasinya sudah di atas 50 persen saya berharap akan menjadi inklusinya 100 persen, masyarakat Indonesia dan literasi bisa 100 persen laki maupun perempuan,” kata Sri Mulyani dalam alam acara Talkshow Edukasi Keuangan BUNDAKU, Selasa, 25 Juni 2024.
Bendahara negara ini juga memberikan target kepada OJK, dalam hal ini kepada Mahendra selaku Ketua Dewan Komisioner OJK dan Frederica Widyasari Dewi selaku Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, untuk merealisasikan target tersebut, sebelum mengakhiri masa jabatannya.
Baca juga: Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, OJK Kembali Gelar ISFO 2024
“Itu mestinya bisa dicapai dalam waktu selama bu Kiki dan pak Mahendra di OJK, janji ya pak ya? Bu kiki langsung lemes, nanti ditagih ya bu Kiki,” ungkapnya.
Adapun, pemerintah menargetkan inklusi keuangan sebesar 90 persen pada 2024, di mana pada 2023 baru mencapai 88,7 persen. Capaian tersebut meningkat dibanding dengan tahun 2022 lalu yang sebesar 85,1 persen. (*)
Editor: Galih Pratama