Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang telah menembus Rp16.400 disebabkan oleh perekonomian AS yang relatif baik.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Bloomberg pada Jumat (21/6/2024) pukul 13.08 WIB, rupiah berada di level Rp16.454 per dolar AS.
Airlangga menjelaskan melemahnya nilai tukar rupiah ini akibat dari tingkat suku bunga acuan AS dan kebijakan terhadap perekonomian AS yang relatif baik.
Baca juga: Bantu Stabilitas Rupiah, SRBI Tercatat Capai Rp666,53 Triliun
Meski demikian, kondisi fundamental Indonesia masih kuat. Tercermin dari pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2024 sebesar 5,11 persen, serta inflasi juga rendah sebesar 2,8 persen.
“Kemudian juga dari daya saing juga relatif tinggi, kita juga dari IMD World Competitiveness Ranking (WCR) 2024 ranking 27 dari 34, loncat 7 poin, bahkan kita lebih tinggi dari berbagai negara. Jadi secara fundamental indeks keyakinan konsumen juga baik, PMI juga positif di atas 50, jadi fundamental kita kuat,” kata Airlangga kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 21 Juni 2024.
Baca juga: Rupiah Terus Melemah, Bos Apindo: Situasi Tak Kondusif bagi Ekonomi Nasional
Namun, Airlangga mewanti-wanti untuk tetap menjaga sentimen regional. Di mana investasi harus digenjot dan Devisa Hasil Ekspor (DHE) juga terus didorong untuk parkir di dalam negeri.
“Tentu yang perlu kita jaga investasi kita harus genjot ke depan, kemudian DHE kita dorong dan kita minta kepada para pengusaha yang ekspornya masih punya devisa di luar negeri untuk di masukkan ke dalam negeri,” pungkasnya. (*)
Editor: Galig Pratama