Jakarta – Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi (KFLHK) yang terdiri dari Perhimpunan Filantropi Indonesia, Dompet Dhuafa, Belantara Foundation, Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) dan Disaster Management Center Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan komunitas Ciliwung Muara Bersama menyelenggarakan penanaman pohon serentak di 18 provinsi di seluruh Indonesia.
Aksi penanaan pohon ini dilakukan sebagai upaya pemulihan lahan terdegradasi yaitu dengan menanam dan memelihara pohon sekaligus menyemarakkan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024.
Adapun, 18 Provinsi yang melakukan penanaman secara serentak yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Timur, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara.
Lalu, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur dengan target sebanyak 3,000 bibit pohon. Jenis bibit yang ditanam antara lain mangrove, jambu, alpukat, durian, nangka dan Mangga.
Baca juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup, Begini Cara BRI Life Tingkatkan Kepedulian Nasabah
Sementara itu, penanaman simbolis dilakukan dengan total 20 bibit loa (Ficus racemosa), jambu air (Syzigium aqueum), mangga (Mangifera indica) dan kopi (Coffea sp.) di Bantaran Sungai Ciliwung, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Kamis, 13 Juni 2024.
Jenis bibit tersebut dipilih karena dapat menghasilkan buah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Tidak hanya itu, bibit pohon tersebut juga merupakan sumber pakan satwa liar sehingga dapat menarik kehadiran berbagai jenis burung, kelelawar dan bajing.
Pulihkan Ekosistem Kawasan Ciliwung
Penanaman pohon ini juga merupakan salah satu aksi untuk menanggulangi banjir dan longsor di bantaran Sungai Ciliwung. Dengan demikian, tidak hanya memperkaya potensi keanekaragaman hayati, aksi ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya yang ada di sekitar Sungai Ciliwung.
Ketua Subkelompok Konservasi Sumber Daya Hutan dan Daerah Aliran Sungai Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta, Arie Fajar Septa mengatakan, upaya untuk memulihkan ekosistem, khususnya di bantaran Sungai Ciliwung menjadi tanggung jawab bersama.
Sebab, tak hanya pemerintah saja, pihak Lembaga Swadaya Masyarakat dan masyarakat juga harus berpartisipasi aktif dalam upaya tersebut.
Baca juga: Tegaskan Komitmen Peduli Lingkungan, BRI Life Berpartisipasi dalam AAJI Peduli Bumi
“Dengan adanya pemulihan hutan, maka ekosistem hutan dapat berkontribusi untuk upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta melestarikan keanekaragaman hayati Jakarta, jelasnya, dikutip, Kamis, 13 Juni 2024.
Di tempat yang sama, Manajer Program & Fundraising Belantara Foundation, Diny Hartiningtias mengatakan, pengarusutamaan tentang restorasi ekosistem kepada masyarakat khususnya generasi muda sangat penting guna meningkatkan kesadaran (awareness) dan pemahaman akan pentingnya menjaga dan melestarian lingkungan di sekitar mereka.
“Kami bersama para pihak akan terus mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam aksi restorasi ekosistem. Harapannya, melalui gerakan ini, kita dapat mendukung target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals”, bebernya
Senada, General Manager Respon & Advokasi Dompet Dhuafa, Arif Rahmadi Haryono memaparkan tujuan dari kegiatan ini adalah selain memperkuat kesadaran tentang peran generasi muda terhadap upaya pelestarian lingkungan, kami ingin juga mendorong keterlibatan aktif pemuda dalam aksi -aksi nyata.
“Dengan membangun jaringan dan kemitraan antar organisasi pemuda, organisasi lingkungan serta pemangku kepentingan lainnya, kami percaya generasi muda memiliki potensi yang besar untuk menjadi agen perubahan dalam mewujudkan kondisi bumi yang lebih baik di masa mendatang,” terangnya
Pada tempat terpisah, Direktur Eksekutif Filantropi Perhimpunan Filantropi Indonesia, Gusman Yahya berharap kolaborasi restorasi ekosistem ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk bergabung dalam upaya pelestarian lingkungan.
“Melalui kerja sama yang sinergis, kita dapat mewujudkan lingkungan yang lebih lestari dan sehat, menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua. Kolaborasi ini menekankan pentingnya kolaborasi, ko-kreasi, dan komitmen bersama, yang sejalan dengan visi Perhimpunan Filantropi Indonesia untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan”, tandas Gusman.
Rangkaian kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 yang diinisasi oleh KFLHK meliputi kampanye digital berupa komik dan konten edukasi tentang pentingnya restorasi ekosistem di Instagram, penanaman pohon serentak di 18 provinsi di Indonesia dan talk show. Rangkaian kegiatan tersebut dilakukan pada periode 28 Mei 2024 hingga 13 Juni 2024.
Turut hadir narasumber talk show yang memiliki pengalaman pada bidang pelestarian alam yaitu Manajer Program & Fundraising Belantara Foundation, Diny Hartiningtias; Partnership & Communication Insan Bumi Mandiri, Diana Dwi Annisa; dan Koordinator Dompet Dhuafa Volunteer Bali, Nur Kholis Abdillah. Talk show ini dipandu oleh Pendiri Sendalu Permaculture Teras Kamala, Gibran Tragari.
Total peserta kegiatan yang hadir lebih kurang 60 orang dari berbagai elemen, antara lain siswa sekolah, mahasiswa, komunitas lingkungan muda, sektor swasta, media dan masyarakat umum.
Peserta berasal dari SMA Negeri 49 Jakarta, Biologi Universitas Nasional, Universitas Indonesia, Rumah Zakat, Yayasan Bangun Jakarta, Tumbuh Pohon Nusantara, Generasi Energi Bersih, Student Care, Dompet Dhuafa Volunteer, Disaster Management Center Dompet Dhuafa dan organisasi lainnya. (*)