Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, pemerintah telah menetapkan tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru yang bakal digarap oleh pihak swasta.
“KEK sudah kita setujui,” kata Airlangga di kantor Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, 28 Mei 2024.
Ia merinci, tiga KEK anyar tersebut berada di kawasan BSD, Batam dan Morowali, Sulawesi Tengah.
Baca juga: Ini Sejumlah Sektor yang Perlu Ditingkatkan dalam Ekonomi Syariah
Lanjutnya, untuk KEK di BSD sendiri bergerak di sektor kesehatan, pendidikan dan teknologi. Sedangkan KEK di Batam bergerak di bidang Pariwisata, Pendidikan dan Teknologi.
“KEK di kawasan Batam itu bidang kesehatan yang kerja sama dengan RS Apolo dari India yang diharapkan bisa memberikan kesehatan yang baik untuk masyarakat di Riau dan Sumut,” jelasnya.
Terakhir, kata dia, KEK Morowali di Sulawesi Tengah. KEK ini dinilai untuk mendukung program hilirisasi nikel di Tanah Air. Di mana, melibatkan PT Vale.
Menurutnya, pemerintah akan memberikan insentif khusus sebagai kemudahan yang salah satunya berbagai peralatan yang impor bakal bebas bea masuk.
Baca juga: ADB Perkirakan Ekonomi Kawasan Asia Tumbuh 4,9 Persen di 2024
“Insentifnya kalau mereka masukkan peralatan misalnya MRA dan lain-lain itu nggak kena bea,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, KEK merupakan salah satu program strategis yang dicanangkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
KEK di Indonesia mulai dikembangkan sejak 2009 dengan terbitnya Undang-Undang (UU) Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus.
Berdasarkan laman Sekretariat Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus, jumlah KEK di Indonesia saat ini ada sebanyak 20 KEK. (*)
Editor: Galih Pratama