Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus berfluktuasi mendekati level Rp16.000. Adapun berdasarkan data Bloomberg pukul 14.53 WIB, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.995 per USD.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan untuk tidak khawatir dalam melihat pergerakan nilai tukar rupiah. Pasalnya, dengan perekembangan tersebut rupiah masih dalam keadaan yang stabil.
“Nggak usah kaget, nggak usah bingung. Rp15.990 Alhamdulillah yang penting stabil. Di sekitar Rp 16.000 bahkan menuju Rp15.900 bahkan seterusnya, dari hari ke hari nilai tukar naik turun,” kata Perry dalam RDG, Rabu, 22 Mei 2024.
Baca juga: Kebijakan Moneter BI Manjur, Nilai Tukar Rupiah Menguat 1,66 Persen per Mei 2024
Perry pun menilai secara keseluruhan rupiah tetap stabil dan akan cenderung menguat meskipun masih fluktuatif.
“Secara keseluruhan Bank Indonesia melihat rupiah stabil dan akan cenderung menguat,” tambah Perry.
Seperti diketahui, nilai tukar rupiah secara bulanan pada Mei 2024 atau hingga 21 Mei 2024 kembali menguat 1,66 persen point to point (ptp), setelah pada April 2024 melemah 2,49 persen ptp.
Perry menngungkapkan respons kebijakan dari BI bulan lalu mendorong aliran masuk modal asing, terutama ke SBN dan SRBI, sebesar USD4,2 miliar per 20 Mei 2024.
Baca juga: Rupiah Strong, Aliran Modal Asing Rp22,06 Triliun Masuk RI
Dengan perkembangan ini, nilai tukar rupiah melemah 3,74 persen dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina, Won Korea, dan Baht Thailand masing-masing sebesar 4,91 persen, 5,52 persen, dan 5,99 persen.
“Ke depan, nilai tukar rupiah diprakirakan stabil dengan kecenderungan menguat didorong oleh imbal hasil yang menarik sejalan dengan kenaikan BI-Rate, premi risiko yang turun, prospek ekonomi yang lebih baik, dan komitmen Bank Indonesia untuk terus menstabilkan nilai tukar rupiah,” pungkas Perry. (*)
Editor: Galih Pratama