Jakarta – Fitch Ratings Indonesia telah menetapkan Peringkat Nasional Jangka Panjang ‘AAA (idn)’ untuk KB Bank Syariah (KBBS) dan Peringkat Nasional Jangka Pendek ‘F1+(idn)’. Adapun Outlook Peringkat Nasional Jangka Panjang adalah Stabil.
Peringkat Nasional Jangka Panjang ‘AAA’ menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh agensi dalam skala peringkat nasional untuk negara tersebut.
Peringkat ini diberikan kepada emiten atau surat utang dengan ekspektasi risiko gagal bayar terendah relatif terhadap semua emiten atau surat utang lainnya di negara atau kesatuan moneter yang sama.
Baca juga: KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat ‘AAA’ dengan Outlook Stabil dari Fitch Rating
Peringkat Nasional Jangka Pendek ‘F1’ menunjukkan kapasitas paling kuat untuk pembayaran tepat waktu atas komitmen keuangan relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara yang sama.
Di bawah skala peringkat nasional agensi, peringkat ini diberikan pada risiko gagal bayar terendah dibandingkan dengan yang lain di negara yang sama. Jika profil likuiditas sangat kuat, tanda “+” ditambahkan ke peringkat yang diberikan.
Peringkat Nasional KBBS didorong oleh ekspektasi Fitch Ratings bahwa induknya, KB Bank akan memberikan dukungan luar biasa pada saat dibutuhkan.
Direktur Utama KBBS Koko T. Rachmadi menjelaskan, KB Bank memiliki 95,9 persen saham KBBS dan mayoritas dimiliki oleh salah satu bank terbesar di Korea Selatan, Kookmin Bank. Fitch Ratings percaya bahwa KB Bank yang didukung oleh Kookmin Bank memiliki kemampuan yang tinggi untuk mendukung KBBS.
Baca juga: Rebranding, KB Bukopin Syariah Kini Jadi KB Bank Syariah
“Dengan diperolehnya peringkat nasional ini, semakin memperkuat komitmen kami untuk selalu menyediakan produk dan layanan terbaik kepada nasabah kami,” ungkap Koko T. Rachmadi dalam keterangan resminya, 19 April 2024.
KBBS merupakan anak perusahaan yang penting secara strategis bagi KB Bank karena memberikan kehadirannya di pasar perbankan syariah. Ini mendukung strategi Kookmin Bank dan KB Financial Group (KBFG) yang lebih luas dalam memperkuat pijakannya di Indonesia. (*)