Jakarta – PT Bank Jago Tbk (ARTO) berkolaborasi dengan agen penjual efek reksa dana (APERD) online PT Bibit Tumbuh dalam menyediakan produk dan layanan pengelolaan keuangan dan investasi.
Kolaborasi antara Bank Jago dan Bibit yang telah terjalin sejak Juli 2021 itu, telah melahirkan 1,5 juta nasabah. Di mana, mayoritas nasabah berasal dari generasi Z dan milenial.
“Jumlah pengguna Aplikasi Bibit yang terhubung dengan Bank Jago mencapai 1,5 juta, bertumbuh lebih dari 100% dibandingkan posisi Juni 2022,” kata Corporate Communication PT Bank Jago Tbk Marcello, Selasa, 2 April 2024.
Berdasarkan catatan pihaknya, jumlah nasabah dari generasi Z dan milenial memang memiliki minat yang tinggi dalam berinvestasi melalui Jago x Bibit.
Baca juga : Laba Bersih Bank Jago Tembus Rp72,36 Miliar di 2023, Melesat 354,73 Persen
“Dari total lebih dari 1 juta nasabah, jumlah generasi Z mencapai 53% dan milenial mencapai 41%,” jelasnya.
Pertambahan jumlah pengguna Jago x Bibit juga sejalan dengan pembuatan rekening dana nasabah (RDN) yang mencapai 458.000 atau melonjak hingga 14 kali lipat dalam setahun terakhir,
Lebih lanjut kata dia, kolaborasi Bank Jago dan Bibit memungkinkan nasabah melakukan investasi dan pengelolaan keuangan secara aman, mudah, cepat, dan seamless melalui pelbagai fitur.
“Misalnya seperti Jago Autodebit untuk pembelian produk reksa dana secara terjadwal, instant redemption untuk mencairkan reksa dana dalam hitungan detik, fitur untuk melihat informasi portofolio investasi, serta fitur penambahan (top-up) dana investasi tanpa pindah aplikasi,” katanya, Selasa, 2 April 2024.
Bahkan, aplikasi Jago x Bibit juga bisa digunakan untuk menyimpan dana darurat (emergency fund). Di mana, sebanyak 50% nasabah yang menyimpan dana darurat, memilih produk reksadana dengan opsi pencairan instan karena membantu pengaturan arus kas lebih fleksibel.
Baca juga : Tingkatkan Literasi Keuangan Generasi Muda, Bank Jago Luncurkan Game Jago Money Quest
Sebagai informasi, PT Bank Jago Tbk berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp72,36 miliar sepanjang 2023. Raihan laba bersih Bank Jago tersebut meroket 354,73 persen dari tahun 2022 yang sebesar Rp15,91 miliar.
Kinerja laba bersih Bank Jago yang dipimpin oleh Arief Harris Tandjung sebagai direktur utama ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih dan penyaluran kredit yang moncer.
Merujuk laporan keuangan Bank Jago yang diterima Infobanknews, 22 Maret 2024, pendapatan laba bersih Bank Jago pada 2023 tercatat sebesar Rp1,56 triliun, atau meningkat 15,70 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,35 triliun.
Adapun dari sisi intermediasi, Bank Jago berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp13,02 triliun. Realisasi kredit ini meroket 38,10 persen ketimbang tahun sebelumnya yang berada di level Rp9,42 triliun.
Untuk rasio kredit bermasalah (NPL) Bank Jago, baik NPL gross dan NPL net terjaga di level 0,84 persen dan 0,05 persen. Ini jauh di bawah threshold yang ditentukan regulator, yakni maksimal 5 persen.