Jakarta – Grant Thornton Indonesia dalam laporannya Unraveling Indonesia Prospects in 2024 menyebutkan bahwa terdapat lima provinsi yang akan menjadi pusat perhatian di tahun 2024. Adapun lima provinsi di antaranya Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Jawa Barat, dan Riau.
CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan setiap provinsi memiliki lanskap ekonomi yang unik dan menjanjikan, serta menawarkan beragam peluang investasi di Tanah Air.
Joanna menambahkan bahwa di dalam laporan ini juga memberikan gambaran yang mendalam terkait dengan kondisi ekonomi di tengah ketidakpastian global dan menyoroti potensi investasi yang menjanjikan di lima provinsi unggulan di atas.
“Meskipun pergantian kepemimpinan Presiden Joko Widodo menimbulkan sikap wait and see di kalangan beberapa investor, Indonesia ternyata tetap dapat menarik minat para investor asing. Proyek-proyek infrastruktur pemerintah, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kebijakan ramah bisnis yang konsisten,” ujar Johanna dalam Konferensi Pers, Rabu 27 Maret 2024.
Baca juga: Investasi Indonesia Terpusat di Jawa, Ternyata Ini Penyebabnya
Dalam laporannya, Maluku Utara disebut sebagai provinsi dengan minat investasi terbesar. Pasalnya, Maluku Utara merupakan penghasil nikel terbesar di Indonesia.
Maluku Utara juga mencatat pertumbuhan tercepat di Indonesia yang menawarkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 20,5 persen pada tahun 2023 didorongoleh industri nikel.
“Investasi dalam pertambangan nikel dan manufaktur terkait menawarkan akses ke pasaryang berkembang pesat didorong oleh permintaan EV (electric vehicle) global. Ditambahdengan inisiatif hijau, pasar juga menawarkan komitmen keberlanjutan jangka panjang,” jelasnya.
Kemudian, Sulawesi Tengah yang juga menjadi sumber nikel lainnya. Sebagai penerima FDI tertinggi di Indonesia, Sulawesi Tengah menawarkan peluang menarik bagi pertumbuhan berkelanjutan bagi investor yang mencari paparan terhadap lanskap nikel Indonesia yang dinamis.
Kalimantan Timur, disebut sebagai provinsi yang dapat menawarkan keuntungan ganda bagi investor di tahun 2024. Perekonomiannya yang kuat, didorong oleh pertambangan, manufaktur dan sumber daya alam.
“Kini, proyek IKN yang transformasional menambah potensi yang belum pernah ada sebelumnya, menarik investasi di bidang infrastruktur, teknologi ramah lingkungan, dan lainnya,” ungkapnya.
Adapun Jawa Barat, yang menjadi pusat manufaktur di Indonesia, menawarkan investor rekam jejak yang terbukti dan potensi kendaraan listrik yang luar biasa.
Baca juga: Bos BI Ungkap Investor Sudah Tak Lagi Wait and See Pasca Pemilu 2024, Ini Buktinya
“Jawa Barat sudah menjadi pesaing utama dan pusat manufaktur sebesar 42,9 persen dari PDB, Jawa Barat kini juga memiliki produksi baterai kendaraan listrik yang berkembang pesat,” imbuh Johanna.
Terakhir, Riau yang menawarkan lahan subur bagi investor yang mencari keuntungan berkelanjutan di bidang agribisnis. Sebagai produsen CPO terbesar di negara ini, yang menghasilkan 20 persen produksi nasional, Riau menghadirkan peluang unik dalam pengolahan minyak sawit dan hilirisasi produk turunannya.
“Sektor yang berkembang ini, serta perekonomian yang terdiversifikasi di bidang pertanian dan pertambangan. Dimana Riau menjanjikan pertumbuhan yang stabil dengan proyeksi pertumbuhan PDB sebesar 4,0-4,8 persen pada tahun 2024,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama