Jakarta – PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) mencatatkan pendapatan senilai Rp7,6 triliun di 2023, naik sebesar 22,8 persen dibanding tahun lalu sebesar Rp6,2 triliun.
Direktur Operasional dan Keuangan PT SMI Darwin Trisna Djajawinata mengatakan, pertumbuhan pendapatan yang diraih perseroan tak terlepas dari kerja keras seluruh insan SMIers, sebutan untuk karyawan PT SMI.
“Ini tak lepas dari jerih payah SMIers, serta tak lupa juga dukungan dari para stakeholders. Tapi tentu kami tidak puas sampai di sini, karena kami berkomitmen untuk terus tumbuh, dan bisa lebih baik lagi di tahun ini”, katanya, dalam acara Media Briefing sekaligus Berbuka Puasa Bersama dengan Media, di Jakarta, Rabu 27 Maret 2024.
Baca juga : Kebut Pembangunan Tol Bocimi, PT SMI Caplok 25 Persen Saham Waskita Toll Road
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Gross Income perusahaan di tahun 2023 juga melonjak dibanding tahun sebelumnya, yaitu sebesar 21,4 persen, naik dari posisi Rp3,1 triliun di 2022, menjadi Rp3,8 triliun di tahun 2023.
Selain itu, pada 2023, aktivitas pembiayaan dan investasi PT SMI, telah berkontribusi pada pembangunan proyek infrastruktur senilai Rp727,3 triliun.
Adapun komitmen pembiayaan di sepanjang tahun lalu adalah sebesar Rp137,7 triliun. Sedangkan angka outstanding pembiayaan dan investasi adalah senilai Rp91,3 triliun.
Sementara itu, untuk Gross Disbursement tahun 2023 adalah Rp15,3 triliun, yang terdiri dari disbursement ke Badan Usaha senilai Rp15 triliun dan ke pemerintah daerah sebesar Rp255 miliar.
Di sisi lain, pada 2024, PT SMI juga tetap berkomitmen untuk menjaga konsistensi pertumbuhan dan meningkatkan kinerjanya.
Direktur Utama PT SMI, Edwin Syahruzad menyebut, perusahaan telah mempersiapkan rencana dan inisiatif strategis untuk menjadi fokus tahun ini. Di mana, rencana Jangka Panjang Perusahaan 2024-2028 baru mendapat persetujuan dari para pemegang saham.
Baca juga : Bidik Kontrak Baru Rp17 Triliun di 2024, Begini Strategi Waskita Karya (WSKT)
“Berdasarkan RJPP, PT SMI akan meningkatkan portfolio pada sektor-sektor ekspansi dan terdepan misalnya air, kesehatan, dan pengelolaan sampah, yang dianggap sebagai underserved sectors namun sebenarnya memiliki dampak sosial-ekonomi yang tinggi,” bebernya.
Selain itu, kata dia, PT SMI juga akan menguatkan transformasi publik melalui Program Loan, strategi pembiayaan publik dengan klasterisasi, serta penguatan kapasitas riset melalui SMI Institute.
Penguatan organisasi juga dilakukan untuk mendukung transformasi publik, diantaranya program global secondment ke Bank Dunia untuk Cross Learning Program terkait pembiayaan publik.
Lebih lanjut, dalam hal transisi energi, Perseroan akan menguatkan peran sebagai Energy Transition Mechanism Country Platform Manager.
PT SMI juga tengah mempersiapkan pembentukan Trust Fund, yang telah dimulai sejak 2023 dengan diterbitkannya UU P2SK. Pembentukan Trust Fund ini bertujuan untuk mengelola dana hibah dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.
“Perseroan juga akan berperan aktif dalam mendukung percepatan penyediaan Infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN), salah satunya dengan melalui skema KPBU Unsolicited,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama