Jakarta – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengecek langsung harga dan stok sejumlah bahan pokok di Pasar Kawat, Kota Tanjungbalai, Provinsi Sumatra Utara, pada Kamis (14/3).
Salah satu bahan pokok yang ditinjau Jokowi adalah beras. Menurutnya, harga beras di kota Tanjungbalai, Provinsi Sumatra Utara, cukup baik dan stabil.
“Beras yang SPHP Bulog stoknya ada, harganya Rp57 ribu untuk 5 kilo, kemudian beras lokal, medium, harga masih di Rp12.800 saya kira dibandingkan provinsi yang lain masih baik,” kata Jokowi dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (14/3).
Baca juga : Hari Kedua Ramadan, Harga Cabai Merah hingga Gula Merangkak Naik
Adapun Eks Wali Kota Solo itu menyebut, harga cabai masih mengalami kenaikan. Namun, Jokowi meyakini bahwa jika stabilitas harga tersebut dapat dikendalikan, maka akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.
“Saya kira menjelang Ramadan kalau stabilitas harga bisa kita kendalikan seperti ini akan baik untuk masyarakat,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi turut memberikan bantuan kepada para pedagang di Pasar Kawat. Pemilik kedai rempah Haji Sokon mengatakan bahwa ia akan menggunakan bantuan tersebut untuk meningkatkan modal usahanya.
Melansir Data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), pada Kamis (14/3), pukul 17.00 WIB, harga cabai merah keriting masih naik 0,54% menjadi Rp67.480 per kg. Di susul harga cabai rawit merah naik 1,95% menjadi Rp65.200 per kg.
Baca juga : Mendag Zulhas Beberkan Biang Kerok Harga Beras Masih Tinggi
Adapun harga beras premium mengalami penurunan 0,12% menjadi Rp16.460 per kg, beras medium turun 0,14% menjadi Rp14.340 per kg.
Khusus kenaikan harga cabai merah, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa mengungkap alasan adanya kenaikan harga cabai merah besar di pasar menjelang bulan suci Ramadan.
“Untuk cabai merah besar, memang kami sudah mengumpulkan teman-teman petani di daerah Jawa Timur bahwa mereka gundah karena cabe yang mereka tanam yang seharusnya 35 hari dapat berbunga, akan tetapi mengalami kelambatan menjadi 65 hari baru berbunga. Sehingga pasti akan sedikit mengalami kenaikan. Itu yang menjadi tantangan kami dan para petani untuk terus berproduksi,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (13/3).
Meskipun begitu kata dia, masyarakat tidak perlu khawatir dan diharapkan agar senantiasa berbelanja bijak, karena stok pangan secara nasional aman dan cukup.
“Itu karena setiap elemen pemerintah bersama pelaku usaha akan bahu membahu mendistribusikan pasokan ke pasar-pasar, sehingga masyarakat dapat mengakses lebih mudah dengan harga yang baik,” pungkasnya.