Jakarta – PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) atau IBK Bank berhasil mencatatkan kinerja positif selama 2023 dengan mencatatkan laba tahun berjalan setelah pajak sebesar Rp183,29 miliar. Laba ini melesat 77,17 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari laba tahun 2022 yang sebesar Rp103,45 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan IBK Bank yang dipublikasikan di media massa, 14 Maret 2024, perolehan laba tersebut ditopang oleh pendapatan bunga bersih.
Hingga akhir tahun, IBK Bank yang dipimpin oleh Lee Dae Sung sebagai direktur ini, mencatatkan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar Rp487,28 miliar atau tumbuh 19,50 persen secara tahunan (yoy) dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp407,75 miliar.
Baca juga: Laba Bank UOB Indonesia Anjlok 29 Persen, Ini Penyebabnya
Capaian laba IBK Bank juga tak lepas dari efisiensi bisnis. Ini terlihat dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mengalami penyusutan dari 91,96 persen di tahun 2022, menjadi 90,03 persen di 2023. Artinya, semakin kecil rasio BOPO menunjukkan bahwa bank semakin efisien dalam menjalankan bisnisnya.
Dari sisi intermediasi, IBK Bank telah menyalurkan kredit sebesar Rp9,39 triliun. Penyaluran kredit ini tumbuh 16,44 persen dari periode tahun 2022 yang tercatat Rp8,06 triliun.
Penyaluran kredit tersebut dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Ini terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross terjaga di level 1,48 persen dan dan NPL nett 0,95 persen. Jauh di bawah threshold yang ditentukan regulator, yakni maksimal 5 persen.
Baca juga: Tumbuh 28,4 Persen, Laba Bersih PermataBank Jadi Rp2,6 Triliun di 2023
Sementara dari sisi likuiditas, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) IKB Bank juga tumbuh 6,13 persen, dari Rp8,38 triliun tahun 2022 menjadi Rp8,89 trilun.
Adapun total aset IBK Bank juga melonjak di 2023 mencapai Rp19,37 triliun atau tumbuh tiga kali lipat sejak perseroan pertama kali berdiri di tahun 2019. (*)