Jakarta – President dan Chairman Institut Otomotif Indonesia (IOI) I Made Dana Tangkas mengatakan, pihaknya berencana untuk meningkatkan produksi otomotif khusus roda 2 dan 3 berbasis EV.
IOI juga berencana akan membangun ekosistem EV dari hulu ke hilir seiring dengan tren peningkatan kendaraan yang ramah lingkungan.
“Jadi kami ingin membumikan produk otomotif ini tidak hanya body dan interiornya saja tetapi bicara hingga ke baterai. Kami ingin mengembangkan usaha baru dan koperasi baru,” katanya, dikutip Sabtu, 9 Maret 2024.
Baca juga : Sederet Hambatan Adopsi Kendaraan Listrik di Indonesia
IOI juga berkomitmen untuk menggandeng UMKM produsen komponen otomotif untuk mewujudkan berbagai rencana strategis tersebut. Dia percaya bahwa UMKM Indonesia cukup mampu untuk mendukung peningkatan produksi otomotif roda 2 dan 3.
“Harapannya nanti UMKM bisa menyediakan bahan baku atau bahan setengah jadi. Saya kira ini sesuai arahan Menteri (Teten Masduki) terkait bagaimana kita bisa belajar dari China, Jepang, dan Korea dalam rantai pasok industri,” katanya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Rudolf Saut menegaskan komitmennya untuk mendukung terciptanya program hilirisasi atau industrialisasi sektor otomotif.
Untuk mewujudkannya APINDO mengusulkan empat poin penting yang perlu menjadi perhatian semua pemangku kepentingan.
Baca juga : Pembiayaan Kendaraan Listrik Makin Ngebut, Kredit Berkelanjutan BCA Tembus Rp202,6 Triliun
Pertama, pemerintah dan dunia usaha termasuk UMKM perlu membuat roadmap pengembangan industri manufaktur yang mampu memberikan nilai tambah. Kedua program hilirisasi harus dilakukan dengan meningkatkan kemampuan pelaku industri dengan UMKM dan koperasi.
“Hilirisasi ini juga perlu memperhatikan pengembangan SDM dan teknologi yang terintegrasi dari hulu ke hilir serta perlunya peningkatan profesionalisme dalam mewujudkan industri yang berkelanjutan,” pungkasnya.