Jakarta – Pusat Penelitian Kebijakan dan Ekonomi (CEPR) mengungkapkan bahwa lebih dari 50 persen warga AS menginginkan pemerintahan Presiden Joe Biden berhenti melakukan pengiriman senjata ke Israel sampai Israel menghentikan serangannya di Jalur Gaza.
Dikutip dari Antara, dalam jejak pendapat yang dilakukan CEPR dalam rentang waktu 27 Februari sampai dengan 1 Maret 2024, 62 persen responden yang memilih Presiden (Joe) Biden pada 2020 setuju AS harus menghentikan pengiriman senjata ke Israel sampai mereka menghentikan serangannya melawan rakyat Gaza. Dari hasil tersebut, hanya 14% yang menyatakan tidak setuju.
Menurut sejumlah laporan media, AS telah memasok 21.000 amunisi yang memandu ke sasaran tepat untuk Israel sejak Oktober tahun lalu. Jenis amunisi dan pengiriman senjata lainnya mencakup puluhan ribu peluru artileri berukuran 155 mm, ribuan amunisi penghancur bunker dan 200 drone kamikaze.
Baca juga:Ini Daftar 13 Merek Kurma Israel yang Diboikot Jelang Ramadan
Israel juga melakukan pengepungan yang melumpuhkan di Jalur Gaza hingga menyebabkan penduduk, terutama di Gaza utara, berada di ambang kelaparan.
PBB menyebut, perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah itu telah rusak atau pun hancur.
Baca juga : PBB Sebut Israel Tak Bermoral, Hamas Diminta Gencatan Senjata Sebelum Ramadhan
Hal ini membuat Israel digugat ke Mahkamah Internasional (ICJ) dengan tuduhan melakukan genosida . Hasilnya, putusan sela ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv agar menghentikan aksi genosida dan mengambil tindakan guna memastikan bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil di Gaza.