Jakarta – PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PII, melakukan penjaminan atas salah satu proyek infrastruktur sektor jalan dengan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), yaitu proyek jalan Tol Kediri–Tulungagung yang melintasi Kota Kediri, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Tulungagung Jawa Timur.
Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo menyampaikan masa penjaminan proyek jalan tol Kediri–Tulungagung berlangsung 15 tahun dan eksposur penjaminan sebesar Rp1,78 triliun. Penjaminan mencakup keterlambatan pengadaan tanah, keterlambatan penyesuaian tarif, serta politik temporer dan politik permanen.
”Penjaminan yang diberikan oleh PT PII tersebut dimaksudkan untuk memberikan kepastian dan kenyamanan bagi investor dalam berinvestasi pada proyek Jalan Tol tersebut,” kata Sutopo dalam keterangan resmi, Rabu, 28 Februari 2024.
Baca juga: HK Beberkan Progres Pembangunan Tol Trans Sumatera Dalam 4 Tahun Terakhir
Lebih lanjut, skema KPBU yang merupakan bagian dari Innovative Financing dalam rangka mempercepat pembangunan infrastruktur jalan yang saat ini sangat dibutuhkan, di mana ruas tol ini menjadi jalan penghubung dari dan ke Bandara Kediri.
“Ini juga bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat menuju kawasan Jatim selatan dan mendukung perekonomian kawasan di sekitarnya, termasuk sektor pariwisata,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa pembangunan Tol Kediri – Tulungagung adalah keputusan bisnis yang sangat strategis karena menurutnya tol ini akan menghubungkan Tol Trans Jawa yang telah beroperasi dengan Jalur Pansela (Pantai Selatan).
“Terima kasih atas kerja sama ini, karena telah mempercepat upaya pemerintah dalam meningkatkan konektivitas di Jawa Timur. Dan atas kerja sama yang baik antar para stakeholder ini, pembangunan jalan tol Kediri – Tulungagung pasti akan cepat terlaksana. Kementerian PUPR berharap, pembangunan jalan tol ini akan membawa keberkahan dan manfaat bagi masyarakat,” kata Basuki.
Baca juga: Ini Dia Daftar Warisan Proyek Strategis Nasional Jokowi yang Gagal Dibangun
Sementara itu, Direktur Utama PT PT Surya Sapta Agung Tol Istata Taswin Siddharta mengatakan, proyek sepanjang 44,17 km ini direncanakan sebagai bagian dari sistem jalan tol trans Jawa dan menjadi penyokong akses menuju Bandara Dhoho Kediri yang juga telah selesai dibangun oleh PT Gudang Garam Tbk., sebagai Pemrakarsa Proyek.
Istata juga meyakini bahwa ruas tol yang dibangun dengan nilai investasi Rp10,47 triliun ini dapat semakin ramai dilintasi oleh pengendara dari tahun ke tahun khususnya terkait dengan akses ke Bandara Dhoho.
“Berdasarkan proyeksi BPJT, volume lalu lintas harian di Jalan Tol Kediri-Tulungagung dapatterus naik signifikan per 10 tahunnya hingga masa konsesi berakhir 50 tahun mendatang, sehingga kami yakin ruas tol ini akan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat khususnya dalam rangka peningkatan perekonomian masyarakat di area Kediri dan Tulungagung,” papar Istata. (*)
Editor: Galih Pratama