Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa dunia tengah menghadapi tantangan besar dalam bentuk perubahan iklim. Menurutnya, suhu panas yang dirasakan masyarakat Indonesia belakangan ini merupakan persoalan yang serius.
Sri Mulyani pun berkelakar, bahwa suhu panas yang terjadi saat ini bukan karena tahun politik, melainkan akibat perubahan iklim yang terjadi.
Baca juga: Sri Mulyani Sudah Tarik Utang Rp407 Triliun di Sepanjang 2023
“Indonesia terlihat sebagai salah satu negara dengan suhu tertinggi, dan ini bukan karena situasi politik. Tapi benar-benar panas,” ujar Sri Mulyani dalam acara PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) Anniversary Dialogue, Senin 29 Januari 2024.
Menurutnya, bahwa rata-rata suhu dunia naik 0,6 derajat celcius pada tahun 2023, dibandingkan dengan 2022. Selain itu, berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF) Global Risk 2024, climate change atau perubahan iklmim menjadi salah satu tantangan terbesar baik dalam jangka pendek hingga 10 tahun ke depan.
Baca juga: Gairah Perbankan Menuju Pembiayaan Berkelanjutan
“Indonesia dipandang sebagai negara terpanas kedua dari tahun 2016 (rata-rata) 27 derajat celcius,” jelasnya.
Oleh karena itu, PT IFF diminta untuk mengedepankan pembangunan infrastruktur secara berkelanjutan. Hal ini bertujuan menekan emisi yang dapat memengaruhi kenaikan suhu bumi.
“Maka kita harus memperbaiki masalah perubahan iklim untuk kesejahteraan masyarakat yang itu IFF harus menjadi pemecah masalah,” imbuhnya. (*)
Editor: Galih Pratama