Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (18/1) indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis ke level 7.202 dari level 7.200 pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 342 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 19 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp221 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 103 saham terkoreksi, sebanyak 124 saham menguat dan sebanyak 268 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: Pengumuman! OJK Terbitkan Aturan Baru Terkait Pasar Modal, Berikut Rinciannya
Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman melihat bahwa IHSG hari ini secara teknikal berpotensi melanjutkan pelemahan jika gagal break resistance kuat di 7.250.
“Dengan level resistance 7.220-7.250 dan level support 7.100-7.150,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 18 Januari 2024.
Fanny menjelaskan tiga indeks acuan Bursa Wall Street kompak ditutup merah pada perdagangan kemarin (17/1), di mana indeks Dow Jones susut 0,25 persen, Kemudian Nasdaq turun 0,59 persen dan S&P 500 merosot 0,56 persen.
Pelemahan itu terjadi setelah rilis data penjualan ritel AS naik lebih tinggi dari perkiraan. Hal tersebut semakin mengurangi ekspektasi kebijakan bank sentral AS, The Fed melonggarkan kebijakan moneternya.
Baca juga: BEI Bakal Umumkan Emiten Tak Penuhi Minimum Saham Free Float, Ini Konsekuensinya
Sementara itu, bursa saham Asia turun pada perdagangan kemarin kala petinggi The Fed meremehkan ekspektasi untuk penurunan suku bunga lebih awal, sementara angka pertumbuhan ekonomi dari China sebagian besar mengecewakan pasar.
Terlihat dari indeks Shanghai yang jatuh hingga 2,1 persen, Hang Seng anjlok 3,7 persen, indeks Nikkei turun 0,4 persen dan Topix juga melemah 0,3 persen. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra