Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan yang positif pada pasar modal Indonesia di sepanjang 2023. Salah satunya terlihat dari peningkatan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebanyak 6,62 persen pada level 7303,89 di 28 Desember 2023.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyatakan bahwa posisi IHSG tersebut telah hampir mencapai level all time high pada 13 September 2022 yang tercatat di posisi 7.318.
“Kalau kita bicara ekuitas, IHSG kita kemarin ditutup di 7.304 atau naik 6,62 persen dibandingkan akhir tahun lalu yang sekitar 6.400, ini hampir mencapai all time high kita di 7.318 di tanggal 13 September 2022,” ucap Iman dalam Konferensi Pers Peresmian Penutupan Perdagangan BEI di Jakarta, 29 Desember 2023.
Baca juga: Dukung Pengembangan Pasar Modal Indonesia, KSEI Siapkan 3 Hal Ini
Selain itu, Iman menambahkan bahwa, terdapat rekor baru dari sisi kapitalisasi pasar yang menjadi tertinggi di sepanjang sejarah, yakni mencapai angka Rp11.762 triliun pada 28 Desember 2023.
“Kalau kita bicara market cap kemarin adalah market cap tertinggi sebesar Rp11.762 triliun,” imbuhnya.
Kemudian, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) tercatat berada pada posisi Rp10,75 triliun yang diikuti dengan volume transaksi harian di angka 19,8 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi harian mencapai 1,2 juta kali.
Baca juga: OJK Targetkan Penghimpunan Dana di Pasar Modal 2024 Tembus Rp200 Triliun
Adapun, terkait dengan jumlah atau total produk yang tercatat di BEI saat ini, salah satunya adalah saham telah tercatat mencapai 903 perusahaan. Di mana pada 2023 saja jumlah perusahaan yang tercatat sebanyak 79 perusahaan.
Tidak hanya itu, untuk produk selain saham yang tercatat di BEI antara lain, Structured Warrant sebanyak 182, exchange trade fund (ETF) 50 produk, Futures empat produk, Asset Backed Securities sembilan produk, real estate Investment trust tiga produk, infrastructure Investment trust satu produk, dan Exchange member 92 produk. (*)
Editor: Galih Pratama