Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan suku bunga acuan The Fed atau Fed Funds Rate (FFR) akan turun pada semester II 2024 sebesar 50 basis poin (bps).
“Kami memandang FFR (Fed Funds Rate) turunnya masih di semester II, dengan total 50 basis poin. Dan tentu saja kita lihat bulan-bulan selanjutnya dan kami akan update perkembangan tersebut,” ujar Perry dalam Konferensi Pers RDG, Kamis 21 Desember 2023.
Baca juga: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6 Persen di Akhir Tahun 2023
Perry menyebutkan, bahwa pasar memperkirakan penurunan suku bunga The Fed kemungkinan akan dilakukan lebih awal, yakni pada kuartal II 2024. Di mana FFR akan turun sebesar 75 bps untuk keseluruhan tahun depan. Namun, BI memandang suku bunga The Fed masih bertahan pada semester I 2024.
“Kami menangkapnya FFR sudah di peak-nya, tidak akan naik lagi dan kemungkinan semester I dipertahankan untuk ensuring Amerika Serikat (AS) ini soft landing,” imbuhnya.
Baca juga: Bank Mandiri Ramal The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga 75 Bps di 2024
Kemudian, BI memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh lebih kuat dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya di akhir 2023, meski melambat di 2024. Di samping itu, laju inflasi pada sektor jasa mulai mereda, tapi masih relatif tinggi.
“Tapi dengan perkembangan itu kita melihat ketidakpastian pasar keuangan global mereda, belum rendah tapi tidak akan memburuk. Dan juga dolar mengarah kepada 101. Tapi apakah dolar akan turun di bawah 90? Terlalu awal untuk mengatakan itu. Sekarang udah peak-nya tidak akan memburuk tapi kita akan melihat geliatnya AS ke depan dan FFR-nya,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama