Akhir 2023, Ericsson Perkirakan Pelanggan 5G Tembus 610 Juta

Akhir 2023, Ericsson Perkirakan Pelanggan 5G Tembus 610 Juta

Jakarta – Seiring dengan antusiasme pengguna teknologi 5G, Ericsson memperkirakan akan ada 610 juta pelanggan 5G baru hingga akhir tahun 2023, naik 63 persen dari tahun 2022.

Peningkatan ini terbukti tangguh meskipun terdapat tantangan ekonomi yang terus berlanjut dan ketidakstabilan geopolitik di beberapa pasar. 

Total keseluruhan tersebut mencapai 1,6 miliar atau sekitar 100 juta lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya.

Executive Vice President and Head of Networks Ericsson Fredrik Jejdling mengatakan, penambahan langganan 5G di seluruh dunia tersebut menjadi bukti nyata bahwa permintaan akan koneksi berkualitas tinggi sangat kuat. 

Baca juga: Qualcomm Gandeng Surge (WIFI) Kembangkan Ekosistem 5G 

“Melihat implementasi 5G yang terus berlanjut, kami melihat semakin banyak penggunaan jaringan 5G standalone dapat membuka kesempatan untuk mendukung aplikasi-aplikasi baru yang lebih menantang bagi konsumen dan perusahaan,” katanya, dikutip, Selasa 5 Desember 2023.

Di sisi lain, kata dia, konsumsi data rata-rata global per smartphone terus meningkat. Total data traffic jaringan seluler diperkirakan akan tumbuh tiga kali lipat antara akhir 2023 hingga akhir 2029. 

“Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti peningkatan kemampuan perangkat, konten yang intensif data, serta kinerja jaringan yang digunakan,” jelasnya.

Berdasarkan data pihaknya, pada laporan November 2023 telah mengonfirmasi peningkatan broadband seluler, Fixed Wireless Access (FWA), gaming, dan layanan berbasis AR/VR sebagai beberapa use case 5G yang paling banyak digunakan oleh konsumen.

Secara regional, penyerapan langganan 5G di Amerika Utara terus menguat. Pada akhir tahun 2023, wilayah ini diperkirakan akan memiliki penetrasi langganan 5G tertinggi di dunia sebesar 61 persen. 

Pertumbuhan langganan 5G juga kuat di India sepanjang tahun 2023. Pada akhir tahun 2023 – 14 bulan setelah peluncuran komersialnya – penetrasi 5G diperkirakan akan mencapai 11 persen di India.

Dalam rentang enam tahun sejak akhir tahun 2023 hingga 2029, langganan 5G global diperkirakan akan meningkat lebih dari 330 persen dari 1,6 miliar menjadi 5,3 miliar. 

Jangkauan 5G diperkirakan akan mencapai lebih dari 45 persen populasi global pada akhir 2023 dan 85 persen pada akhir 2029. 

Di sisi lain, konsumsi data rata-rata global per smartphone terus meningkat. Total data traffic jaringan seluler diperkirakan akan tumbuh tiga kali lipat antara akhir tahun 2023 hingga akhir tahun 2029. 

Tren di Asia Tenggara

Executive Editor, Ericsson Mobility Report Ericsson Peter Jonsson mengatakan, langganan 5G akan mencapai sekitar 550 juta di Asia Tenggara dan Oseania pada akhir 2029. 

Selain menciptakan tahap awal infrastruktur 5G di kawasan ini, fokus para penyedia layanan adalah untuk mengembangkan ragam penawaran layanan bagi konsumen dan perusahaan. 

“Selain itu, peningkatan pengalaman pelanggan, perluasan cakupan jaringan, dan dorongan transformasi digital untuk bisnis juga tetap menjadi prioritas utama di seluruh wilayah,” imbuhnya.

Baca juga: Surge (WIFI) Targetkan Tambah 3.000 KM Jaringan Smart Optic di 2024

Data traffic jaringan seluler per smartphone terus bertumbuh pesat di Asia Tenggara dan Oseania yang diperkirakan akan mencapai sekitar 66GB per bulan di tahun 2029 dari 24GB per bulan di tahun 2023 – dengan pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 19 persen.

Head of Ericsson Indonesia Krishna Patil, mengatakan, penyedia layanan internet di Indonesia tetap menjadikan peningkatan pengalaman pelanggan, perluasan cakupan jaringan, serta dorongan transformasi digital untuk bisnis sebagai prioritas utama. 

“Di Ericsson, kami mendukung penuh para penyedia layanan untuk bertransisi ke 5G dengan lancar sekaligus mendukung akselerasi perjalanan digitalisasi Indonesia dengan memanfaatkan konektivitas 4G dan 5G,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News