Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (22/11) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona merah ke level 6.944, atau melemah 0,25 persen.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 289 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 18 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp230 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 112 saham terkoreksi, sebanyak 128 saham menguat dan sebanyak 254 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak 4 Rekomendasi Saham Berikut
Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman melihat bahwa IHSG secara teknikal hari ini, berpotensi bergerak sideways di rentang 6.940-7.000.
“Dengan level support IHSG berada di 6.900-6.940 dan level resistance IHSG berada di 7.000-7.030,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 22 November 2023.
Pada perdagangan kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah sebesar 0,18 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang turun sebesar 0,20 persen, sementara indeks Nasdaq turut terkoreksi sebesar 0,59 persen.
“Penurunan indeks terjadi setelah investor menilai risalah terbaru pertemuan Federal Reserve, di mana pejabat lembaga tersebut tidak memberikan indikasi pemotongan suku bunga,” imbuhnya.
Di mana, The Fed mengindikasikan bahwa kebijakannya harus tetap “membatasi” atau “restrictive” di tengah kekhawatiran bahwa inflasi dapat tetap tinggi atau naik sedikit.
Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Bos BEI Optimistis Pasar Modal Bakal Bergerak Positif
Sedangkan bursa di kawasan Asia Pasifik mencatat pergerakan yang beragam. Nikkei, Hang Seng dan bursa China mengalami pelemahan, sementara TSEC Weighted Index dan Kospi menguat cukup signifikan.
Adapun, Indonesia mengumumkan current account deficit pada periode kuartal III-2023 sejumlah USD0,9 miliar, dan Hong Kong melaporkan inflasi Oktober 2023 sebesar 2,7 persen yoy, di atas perkiraan, serta hari ini Taiwan akan mengumumkan tingkat pengangguran untuk Oktober 2023. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra