Jakarta – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) terus menerapkan azas keberlanjutan (sustainability) dalam menjalankan perannya sebagai lembaga independen yang melakukan pengelolaan keuangan haji sesuai dengan standard Internasional. Apalagi BPKH memiliki komitmen mendukung pemerintah dalam membangun Green Economy dan juga konsep keberlanjutan sebagaimana dituangkan dalam program SDGs.
Anggota Badan Pelaksana BPKH Amri Yusuf mengatakan, karena itu, sepanjang tahun 2022 kemarin, BPKH terus memperkuat komitmennya untuk pelaksanaan program Kemaslahatan terhadap pengelolaan aspek Lingkungan (Environment), Social (Social), dan Tata Kelola (Governance) atau ESG, sehingga pada laporan tahun ini mulai menyertakan laporan dengan standard Internasional.
“Semoga apa yang kita cita-citakan untuk membangun green economy dapat segera terwujud. Sekaligus merealisasikan salah satu tujuan dari pengelolaan keuangan haji adalah meningkatkan manfaat kemaslahatan umat islam sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 3 UU Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji,” ujarnya seperti dikutip 9 November 2023.
Baca juga: Info Loker: BPKH Buka Lowongan Untuk Semua Jurusan, Cek Syarat, Hingga Link Pendaftarannya
Dalam ‘Laporan Kemaslahatan BPKH Untuk Negeri Tahun 2022’, penerapan konsep keberlanjutan tercermin pada program Kemaslahatan BPKH yang fokus pada Daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) di seluruh Indonesia. Program kemaslahatan ini mencakup 7 ruang lingkup kegiatan yaitu pelayanan ibadah haji, pendidikan dan dakwah, kesehatan, sosial keagamaan, ekonomi umat, sarana dan prasarana ibadah dan tanggap darurat bencana.
Untuk tahun 2022, total jangkauan dan realisasi kegiatan kemaslahatan meliputi Daerah 3T di 11 wilayah di 34 provinsi. Total penerima manfaat mencapai 1.001.749 dari nilai manfaat Dana Abadi Umat sebesar Rp130,32 miliar untuk 328 program. Pelaksanaan kegiatan BPKH lainnya terkait Kemaslahatan tersaji lengkap dalam Laporan Kemaslahatan BPKH Tahun 2022.
Atas pencapaian ini, BPKH pun berhasil meraih apresiasi dalam penghargaan Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) 2023 dengan meraih Silver Trophy. Tak hanya itu. BPKH juga memperoleh penghargaan ‘Commendation 1st year’ atas keikutsertaan kali pertama BPKH dalam ajang ASRRAT.
Kedua penghargaan yang diinisiasi oleh National Center for Corporate Reporting (NCCR) ini sebagai bentuk penegasan komitmen BPKH bahwa BPKH berkomitmen dalam mendukung azas keberlanjutan (sustainability) dengan menyajikan laporan yang sesuai dengan standard Internasional.
“Alhamdulillah, BPKH memperoleh dua penghargaan Asia Sustainability Report Rating sekaligus, yakni Silver Rank dan ‘Commendation 1st year’ atas keikutsertaan kali pertama BPKH dalam ajang ASRRAT. Semua ini hasil kerja keras seluruh Insan BPKH,” ungkap Amri Yusuf saat menerima kedua penghargaan ASRRAT.
Baca juga: BPKH: Peluang Investasi dari Pelaksanaan Haji Harus Dimaksimalkan
Menurut Amri, dengan diperolehnya penghargaan tersebut bisa memotivasi insan BPKH, dalam membuat Laporan Keberlanjutan menjadi lebih baik dan berstandar internasional.
Pada ASRRAT 2023 penghargaan platinum diraih oleh 12 organisasi. Sedangkan untuk peringkat perak pada pelaporan keberlanjutan diberikan kepada 16 organisasi. Kemudian peringkat perunggu pelaporan keberlanjutan ditempati dua organisasi.
Ketua NCCR, Dr. Ali Darwin mengapresiasi seluruh peserta ASRRAT 2023. Dedikasi perusahaan dan organisasi terhadap transparansi dan akuntabilitas serta inisiatifnya untuk mengukur dan memitigasi risiko dampak lingkungan dan sosial sangat menginspirasi.
“Laporan keberlanjutan telah memberikan wawasan berharga mengenai kemajuan yang telah dicapai dalam mengurangi emisi, melestarikan sumber daya, dan memajukan keadilan sosial. Hal ini juga berfungsi sebagai road map untuk diikuti oleh bisnis dan organisasi lain,” pungkasnya. (*)