Jakarta–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi efek keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Britain Exit (Brexit) masih akan terus berlanjut. Hal itu disebabkan, pelaku pasar (investor) masih akan mengatur ulang portofolio yang dimiliki.
“Mungkin masih (Brexit), keputusannya kan baru minggu lalu. Sehingga dampaknya hari ini masih terasa, investor adjust portofolio tapi minggu kemarin, walau indeks kita turun, secara transaksi asing itu nett buy,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida, di Jakarta, Senin, 27 Juni 2016.
Nurhaida mengklaim, indeks yang mengalami penurunan sedikit disaat pengumuman Brexit, karena Indonesia memiliki pasar modal yang “Matang”. Sehingga dampaknya tidak sebesar negeri Sakura, Jepang.
Pada hari ini sendiri, Nurhaida menyebutkan, OJK terus memantau perkembangan indeks. Perkembangan yang dilihat terkait fluktuatif pergerakan indeks seperti apa.
“Dari kondisi kemarin itu sebenarnya Indonesia punya market yang cukup mature, “Matang”, penurunan itu tidak signifikan, hari-hari sebelumnya kita bisa turun 0,1%, kalau 0,8% jadi dampaknya tidak separah seperti Nikkei yang turunnya luar biasa,” terang Nurhaida.
Investor tanah air, lanjut Nurhaida, sangat membutuhkan kondisi yang jelas dari efek Brexit. Jika belum ada, maka bukan tidak mungkin gerak indeks masih terkena goncangan.
“Pada dasarnya market ingin lihat kepastian. Kondisi yang jelas, barangkali dengan Brexit ini masih ada belum jelas di market. Sehingga market masih naik dan turun,” papar Nurhaida. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga