Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (17/10) indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka pada zona hijau ke level 6.905 atau menguat 0,14 persen.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 417 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 20 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp214 miliar.
Baca juga: IHSG Masih Rawan Terkoreksi, Cek 4 Rekomendasi Saham Berikut
Kemudian, tercatat terdapat 92 saham terkoreksi, sebanyak 176 saham menguat dan sebanyak 233 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman melihat bahwa IHSG secara teknikal hari ini berpotensi tes support kuat di level 6.870.
“Jika kuat bertahan di level tersebut, IHSG akan kembali rebound menuju 6.925-6.950 dengan level support IHSG berada di 6.870-6.890 dan level resistance IHSG berada di 6.925-6.950,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 17 Oktober 2023.
Pada perdagangan kemarin (16/10) indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,93 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang naik sebesar 1,06 persen, sementara indeks Nasdaq turut menguat sebesar 1,20 persen.
“Investor masih menanti laporan laba perusahaan dan mengabaikan kenaikan yield US Treasury 10 tahun, yaitu sekitar 8 basis poin menjadi 4,71 persen,” imbuhnya
Kemudian, saham Nike dan Travelers Companies memimpin kenaikan Dow Jones dengan kenaikan sekitar 2,1 persen, dengan seluruh 11 sektor dalam indeks S&P 500 juga menguat, lalu Charles Schwab naik 4,7 persen setelah melaporkan laba per saham untuk kuartal-III melampaui ekspektasi Wall Street.
Baca juga: OJK Optimistis Target Penghimpunan Dana Pasar Modal Rp200 T Bakal Terealisasi, Ini Pendorongnya
Sedangkan, seluruh bursa di kawasan
Asia Pasifik mengalami pelemahan dengan Nikkei mencatat penurunan terdalam sebesar 2,03 persen, begitu juga dengan Shenzen Index yang terkoreksi 1,42 persen.
Adapun, Indonesia telah melaporkan surplus neraca perdagangan USD3,42 miliar per September 2023, di atas ekspektasi, lalu People’s Bank of China mempertahankan one-year medium-term lending facility rate di level 2,5 persen, sesuai perkiraan. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra