Jakarta – Sejumlah pemimpin negara Arab mendesak penduduk Palestina di Gaza untuk tidak meninggalkan wilayah tersebut meski mendapat ancaman dari Israel.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menegaskan negaranya tidak akan mengizinkan warga atau pengungsi Palestina meninggalkan tanah air mereka.
“Raja Abdullah II telah menyatakan bahwa tindakan yang memaksa warga Palestina meninggalkan tanah airnya adalah garis merah yang tidak bisa diterima,” katanya dikutip VOA Indonesia, Senin (16/10).
Baca juga: Perang Israel vs Hamas Makin Panas, Korban Tewas Tembus 3.500 Jiwa
Safadi juga memperingatkan bahwa keamanan dan stabilitas seluruh kawasan sedang terancam oleh apa yang terjadi di Gaza.
Adapun, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi menegaskan penolakannya terhadap izin pengungsi Palestina dari perbatasan sisi utara Gaza untuk bermukim di Sinai.
“Perjuangan Palestina adalah pangkal dari semua perjuangan, dan semua perjuangan yang dihormati bangsa Arab, dan penting bagi penduduk Palestina untuk tetap teguh dan tinggal di tanah mereka sendiri,” ujarnya, dikutip VOA Indonesia, Senin (16/10).
Meski pihaknya tidak merinci alasan penolakan warga Palestina masuk ke wilayah di Sinai, Mesir, namun banyak pihak menilai hal tersebut bisa menimbulkan ketidakstabilan di kawasan pusat wisata tersebut.
Sementara, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan kepada warga Gaza, yang dikuasai oleh Hamas agar tidak meninggalkan wilayah tersebut.
“Rakyat Palestina tidak akan meninggalkan tanah mereka. Itu adalah rencana Israel memaksa mereka semua keluar dari Gaza,” tegasnya dikutip VOA Indonesia, Senin (16/10).
Dia mengatakan, Israel telah berusaha memaksa warga Palestina mengungsi ke negara lain sejak 1950.
Baca juga: Perang Israel vs Hamas Memanas, Apa Dampaknya Bagi Ekonomi RI?
Awal pekan ini, komandan militer Israel Kolonel Richard Hecht telah mendesak warga Palestina di Gaza untuk keluar dari Gaza menuju Mesir.
Kementerian Pertahanan Israel kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan tidak ada seruan resmi dari Israel agar warga Gaza masuk ke Mesir. (*)
Editor: Galih Pratama