Jakarta – Pengacara Otto Hasibuan mengaku pernah menawarkan Jessica Wongso untuk memperjuangkan agar mendapatkan grasi dari Presiden RI. Sebab, grasi menjadi jalan satu-satunya bagi Jessica supaya bisa bebas dari penjara.
Hal tersebut diutarakan Otto Hasibuan merespon kasus kopi sianida usai tayangan film documenter Netflix berjudul “Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso yang menyita perhatian publik.
“Tiga tahun lalu, saya bicara dengan Jessica. Dengan hati-hati, saya katakan karena saya kasihan walaupun saya tidak setuju tapi saya iseng-iseng tanya,” kata Otto Hasibuan di laman Youtube Karni Ilyas Club, dikutip Jumat, 6 Oktober 2023.
Baca juga: Hotman Paris Soroti Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso yang Kembali Viral: Tak Ada Bukti Kuat
“Jessica, seandainya saya bisa meyakinkan presiden dan otoritas yang lain berdasarkan bukti-bukti agar kamu bisa dibebaskan dengan mengajukan grasi mau gak?” tanyanya kala itu.
Lantas, Jessica pun menimpalinya sembari bertanya kepada Otto Hasibuan.
“Om, kalau grasi syaratnya apa?,” tanya balik Jessica.
“Syaratnya kamu harus ngaku, minta ampun sama Presiden,” jelasnya.
Namun, Jessica Wongso kata Otto langsung menolak tawaran tersebut lantaran tidak ingin meminta ampun dan mengakui kesalahan yang tidak pernah dilakukannya.
“Maaf, saya tidak akan mau minta ampun. Saya tidak mau mengakui perbuatan yang tidak saya lakukan,” kata Otto yang saat itu menangis saat mendengar jawaban Jessica tersebut.
Baca juga: Intip Kekayaan Irjen Krishna Murti, Jenderal Polisi yang Tangani Kasus Kopi Sianida
Otto pun lantas sempat memberikan tawaran ini untuk kedua kalinya kepada Jessica pada pekan lalu. Sebab, ia berpikir bahwa Jessica menolak tawaran yang pertama itu karena belum merasakan sakitnya berada di dalam penjara bertahun-tahun.
“Setelah 7 tahun ini, saya tanya lagi siapa tau dia berubah karena sudah terlalu menderita di penjara,” bebernya.
Namun, lagi-lagi Jessica kembali masih tetap dengan pendiriannya dan menolak tawaran pengajuan grasi kepada Presiden RI.
“Om, jangan tanya-tanya, biar saya di sini mau 10 tahun, seumur hidup saya tidak mau mengakui perbuatan yang tidak saya lakukan,” tandasnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra