Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Agustus 2023 kembali tumbuh positif sebesar 5,9 persen secara tahunan menjadi Rp8.363,2 triliun.
Kemudian, Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menyatakan bahwa, pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 8,4 persen dan penyaluran kredit yang naik 8,9 persen.
Baca juga: Ekonom Nilai SRBI Tak Akan Berdampak Langsung pada Stabilitas Rupiah
“Penyaluran kredit pada Agustus 2023 tumbuh sebesar 8,9 persen yoy, setelah tumbuh sebesar 8,4 persen pada Juli 2023, sejalan dengan perkembangan kredit produktif,” ucap Erwin dalam keterangannya di Jakarta, 25 September 2023.
Secara rinci, pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh perkembangan kredit berdasarkan jenis penggunaan, diantaranya adalah Kredit Modal Kerja (KMK), Kredit Investasi (KI), dan Kredit Konsumsi (KK).
Untuk KMK berhasil tumbuh sebesar 8,2 persen, lalu KI mampu naik 10 persen, dan KK tumbuh stabil sebesar 9,1 persen pada periode Agustus 2023.
Baca juga: Daftar Terbaru 10 Mata Uang Terendah di Dunia, Rupiah Nomor Berapa?
Adapun, dari sisi aktiva luar negeri bersih ikut tumbuh sebesar 4,7 persen di Agustus 2023 setelah pada bulan sebelumnya naik 9 persen.
Sementara itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) pada Agustus 2023 relatif stabil, setelah bulan sebelumnya pada Juli 2023 mengalami kontraksi sekitar 12 persen. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra