Jakarta – PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak usahanya, yaitu PT Danusa Tambang Nusantara (DTN) telah menyelesaikan transaksi dengan Nickel Industries Limited (NIC) atas pengambilan 857 juta saham biasa baru yang dikeluarkan NIC pada Kamis (21/9).
Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara K. Loebis, menyatakan bahwa total nilai transaksi yang dilakukan tersebut mencapai AUD$942,7 juta atau setara dengan kurang lebih Rp9,32 triliun.
Baca juga: MAMI Sebut Pasar Saham Masih Atraktif, Ini Buktinya
“Aksi strategis Perseroan dalam pengambilan 19,99 persen kepemilikan saham di NIC merupakan salah satu langkah penting dalam diversifikasi dan ekspansi bisnis di industri mineral,” ucap Sara dalam keterangan resmi dikutip, 24 September 2023.
Kemudian, ia menjelaskan bahwa, per semester I-2023, NIC telah memproduksi sebanyak 59.957 ton logam nikel yang terdiri dari 49.792 ton Nickel Pig Iron (NPI) dan 10.165 ton Nickel Matte dari fasilitas smelter yang dimiliki.
“Dan telah menambang sebanyak 5,2 juta wet metric tons (wmt) bijih nikel yang terdiri dari 1,4 juta wmt bijih saprolit dan sebanyak 3,8 juta wmt bijih limonit dari tambang nikel Hengjaya,” imbuhnya.
Baca juga: Kinerja Emiten dari 3 Sektor Ini Paling Moncer di Semester I 2023
Adapun, NIC saat ini memiliki sebanyak 80 persen saham di PT Hengjaya Mineralindo sebagai perusahaan tambang nikel yang merupakan salah satu pemasok terbesar bijih limonit dan saprolit high-grade ke IMIP.
Selain itu, NIC juga memiliki saham mayoritas dan mengoperasikan dua belas lines Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF). (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra