Jakarta – BNI Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) secara teknikal akan berpeluang mengalami pergerakan yang terkoreksi dalam rentang 6.930 hingga 7.020 pada hari ini (20/9).
“Hari ini IHSG akan berpotensi kembali terkoreksi karena semakin dekat dengan pengumuman the Fed. Level support IHSG berada di 6.930-6.960 dan resistance IHSG berada di 7.000-7.020,” ucap Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman dalam risetnya di Jakarta, 20 September 2023.
Baca juga: Kinerja Emiten dari 3 Sektor Ini Paling Moncer di Semester I 2023
Kemudian, dirinya menambahkan, bahwa sebagian besar investor memperkirakan Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga dalam rapatnya kali ini yang menyebabkan Wall Street mengalami penurunan.
Dimana, pada perdagangan kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah sebesar 0,31 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang turun sebesar 0,22 persen, sementara indeks Nasdaq turut terkoreksi sebesar 0,23 persen.
“Investor menanti hasil keputusan rapat Federal Reserve yang berlangsung pada 19-20 September 2023,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, saham Disney turun lebih dari 3 persen, sementara saham Stellantis, Ford dan General Motors mengalami kenaikan. Lalu Bursa Eropa bergerak variatif, dengan FTSE 100 menguat 0,09 persen sementara DAX Performance Index melemah 0,40 persen.
Adapun sebagian besar bursa di kawasan regional Asia Pasifik juga mengalami pelemahan, di mana yang mencatat penurunan signifikan adalah Nikkei 0,87 persen dan Shenzen Index 0,73 persen.
Baca juga: Mandiri Sekuritas Ramal IHSG Bisa Capai Level Segini di Akhir Tahun
Sementara, Hang Seng dan BEI menguat. Hong Kong telah melaporkan tingkat pengangguran sebesar 2,8 persen per Agustus 2023.
Hari ini China akan mengumumkan suku bunga loan prime 1 tahun dan 5 tahun yang diperkirakan tetap masing-masing sebesar 3,45 persen dan 4,2 persen, serta Rupiah berada di posisi Rp15.375 per USD. (*)
Editor: Galih Pratama