Bengkulu – Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) rutin melakukan pendataan anggota baru yang diharapkan dapat menenuhi target penambahan hingga 10.000 orang di seluruh Indonesia.
Anggota Pengurus Pusat ISEI Ayi Ahadiyat mengatakan, kekuatan organisasi tersebut terletak pada anggota yaitu sarjana ekonomi dalam jaringan ABG (Akademisi, Bisnis, dan Government).
“Jumlah anggota ISEI direncanakan akan menjangkau 10.000. Saat ini, sudah ada sekitar 7.000 anggota ISEI,” katanya di sidang pleno XXIII dan seminar nasional 2023 di, Bengkulu seperti dikutip 16 September 2023.
Baca juga: Peran ISEI Memperkuat Sinergi untuk Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Menuju Indonesia Maju
Dalam sidang Pleno ISEI XXIII, telah mengevaluasi capaian program tahun 2023 dan merumuskan rencana ke depan.
Di mana, sidang menyepakati laporan Ketua Umum ISEI, Bp. Perry Warjiyo, atas 7 (tujuh) capaian dan kemajuan pesat ISEI dalam memberikan kontribusi dalam perekonomian nasional dan kemajuan dunia akdemik Indonesia.
Penambahan anggota sendiri menjadi salah satu dari tujuh capaian dan kemajuan ISEI sebagai bagian dari penguatan inklusifitas organisasi dan anggota ISEI.
Hal ini antara lain tercermin pada revitalisasi webiste ISEI, dan kenaikan jumlah cabang hingga mencapai 51 dan 7.000 anggota ISEI di seluruh Indonesia.
Saat membuka sidang, Ketua Umum ISEI sekaligus Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo turut memberikan dukungannya untuk mencapai target keanggotaan tersebut.
Baca juga: Wamenkeu Paparkan Tiga Poin Penting di Forum ISEI
“7000 anggota sudah bergerak dan memberikan kontribusi maksimal. Saya menyambut baik target 1.0000 anggota ISEI,” jelasnya.
Dalam siding pleno ISEI terdiri dari pelbagai rangkaian acara. Antara lain, Sidang Pleno ISEI, peluncuran Laporan Organisasi atau Cabang, evaluasi program kerja, perkembangan anggota baru (KTA) dan Laporan Keuangan ISEI, peluncuran hasil Survei ISEI Index.
Selain itu, laporan Hasil Survei mengenai ISEI index indikator ekonomi dari sample ISEI Cabang, penyampaian Rekomendasi Kebijakan, dan beberapa agenda penting lainnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra