Jakarta – Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan bahwa Australia akan berinvestasi pada sejumlah sektor prioritas di ASEAN dengan nilai investasi mencapai USD95,4 juta.
Adapun empat sektor prioritas tersebut adalah pertanian dan pangan, ketahanan energi dan transisi energi bersih, infrastruktur, serta pendidikan
“Australia juga mengumumkan komitmen sebesar USD95,4 juta untuk bisa mendukung tiga inisiatif dalam sektor prioritas di ASEAN,” kata Pahala dalam konferensi pers, di JCC, Rabu 6 September 2023.
Baca juga: BUMN Tawarkan 35 Proyek di AIPF 2023, Ini Rinciannya
Pahala menambahkan, Australia menanamkan modalnya untuk melakukan pengembangan Asia Business Exchange Program untuk meningkatkan perdagangan di wilayah kawasan.
Di sisi lain, Pahala mengatakan Jepang bakal meningkatkan konektivitas di kawasan ASEAN, yaitu melalui pembangunan infrastruktur dan transportasi.
Selain itu, Jepang juga akan meningkatkan berbagai konektivitas digital. Serta berkerja sama di bidang maritim, ketahanan dalam bidang rantai pasok atau supply change.
“Konektivitas di bidang kelistrikan khususnya dalam hal ini adalah energi hijau. Terakhir, bagaimana bisa meningkatkan konektivitas di bidang manusia dan pembangunan,” katanya.
Pahala menyebutkan bahwa, perdana menteri Kanada juga mengumumkan hasil program ASEAN Kanada Strategic Partnership. Melalui program ini, volume perdagangan ASEAN ke Kanada atau sebaliknya meningkat 29 persen dari tahun sebelumnya atau year to date (ytd).
Baca juga: KTT ASEAN Hasilkan 93 Kerja Sama Proyek Strategis, Segini Nilainya
Dalam hal ini, ASEAN Kanada Strategic Partnership akan bisa membantu SDM ASEAN untuk mencari solusi inovatif, pembangunan infrastruktur, manajemen laut, mitigasi dan juga manajemen bencana, serta juga pengembangan dalam bidang energi bersih.
“Jadi hampir ketiga state leaders menyampaikan bahwa prioritas ke depannya Dalam strategi partnership antara kawasan ASEAN dengan ketiga negara tersebut memang akan difokuskan dalam bidang energi bersih,” jelas Pahala. (*)
Editor: Galih Pratama