Jakarta – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memproyeksikan pertumbuhan kredit industri perbankan akan berada di kisaran 7,8 hingga 8,2 persen, hampir sejalan dengan proyeksi pertumbuhan kredit Bank Indonesia (BI) sebesar 9 – 11 persen.
Hal tersebut disampaikan oleh Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, dalam Mandiri Economic Outlook Q323 yang diselenggarakan pada hari ini, Selasa, 22 Agustus 2023.
Baca juga: Pertumbuhan Kredit Perbankan Diproyeksi Melandai, Ini Biang Keroknya
“Jadi itu ada di kisaran 9 persenan jadi relatif in line sebenarnya dengan proyeksi Bi sendiri gitu ya depositonya di kisaran 7,8-8,2 persen ya untuk yang DPK-nya,” ucap Andry.
Sehingga dengan proyeksi pertumbuhan kredit industri perbankan yang sebesar 7,8 – 8,2 persen tersebut dapat menghasilkan loan to deposite ratio (LDR) di sekitar 80 persen.
Andry menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan kredit di 2023 ini adalah terkait dengan sektor-sektor domestik based yang memiliki fundamental dan potensi pertumbuhan yang cukup baik.
“Namun memang ada beberapa sektor yang tadinya berpotensi untuk menjadi peningkatan dari permintaan kredit yaitu yang terkait dengan ekspor itu ternyata presure (tertekan), penurunan ekspornya juga cukup besar nah ini yang kemudian memberikan tekanan kepada permintaan kredit di tahun 2023 ini,” imbuhnya.
Baca juga: Waduh, Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat, DPK juga Ikut-ikutan Melambat
Adapun, dari sisi Bank Mandiri sendiri pun menyatakan tidak melakukan revisi target pertumbuhan kredit hingga akhir tahun 2023, sehingga target pertumbuhan kredit Bank Mandiri tetap di kisaran 10-12 persen. (*)
Editor: Galih Pratama