Jakarta – Bunker, startup teknologi yang baru meluncur di Indonesia, baru saja meluncurkan platform financial analytics untuk memudahkan perusahaan dalam membuat laporan keuangan. Software rancangan Bunker ini dapat menemukan data-data yang seringkali terlewat di data akuntansi perusahaan atau Enterprise Resource Planning (ERP).
Shivom Sinha, CEO dan Co-Founder, Bunker mengatakan dalam situasi ekonomi saat ini, para CEO dan CFO memegang standar tinggi dalam strategi keuangan perusahaan. Akan tetapi, siklus Financial Analysis and Planning (FP&A) terbukti dangkal, lambat, dan menghabiskan terlalu banyak jam kerja setiap bulannya.
“Data keuangan yang paling lengkap untuk mendapatkan wawasan kritis dalam perusahaan adalah file-file pembukuan, namun proses membongkar dan mengolah datanya sangat melelahkan – kelalaian dapat menyebabkan cash flow dan penganggaran yang buruk. Di sisi lain, Detail FP&A ini dapat membantu para pemimpin bisnis dalam pembuatan keputusan, persiapan strategi, dan menemukan adanya peluang bisnis,” ujarnya dikutip 4 Agustus 2023.
Software rancangan Bunker dengan mudah menelusuri data melalui pemindaian ribuan baris transaksi serta data lainnya guna menemukan biaya khusus vendor dan peluang negosiasi syarat pembayaran, mendorong penganggaran ad-hoc dan mengelola hubungan investor atau melakukan penggalangan dana dengan proses yang lebih lancar. Hal tersebut dapat dilakukan Bunker hanya dalam hitungan hari setelah penutupan buku. Klien-klien Bunker telah membuktikan penghematan biaya minimal sebesar 10% dari OpEX selama penggunaan pertama.
Baca juga: Awas! Data Pribadi Bocor jadi Ancaman Serius bagi Negara
Disesuaikan dengan sistem tim manajemen di Indonesia dalam mengoperasionalkan data FP&A, Bunker tidak hanya merupakan software yang intuitif untuk digunakan, namun memiliki gaya onboarding layaknya pramutamu yang memudahkan. Layanan Bunker mencakup laporan PDF bulanan yang terdiri dari poin-poin, grafik dan tabel dalam bahasa yang mudah dipahami, serta menghadirkan kolaborasi strategis lintas fungsi.
Bunker telah terintegrasi dengan software seperti Xero, NetSuite, QuickBooks, Jurnal, Accurate, SAP dan lainnya. Tidak seperti perangkat lunak intelijen bisnis yang ada di pasaran, Bunker tidak memerlukan waktu berminggu-minggu untuk diimplementasikan, hanya dalam hitungan hari dan tanpa pemasangan atau pelatihan yang rumit bagi pengguna, Bunker siap digunakan.
“Bunker memanfaatkan algoritma yang cerdas dalam memproses data buku besar keuangan klien untuk menemukan peluang terbaik yang sebelumnya tidak dimanfaatkan dan seringkali terlewat selama proses audit bulanan manual,” tambahnya.
Sementara itu, platform financial analytics, Bunker telah mendapatkan lebih dari 5 juta USD untuk mendorong startup dan usaha menengah ke atas di Indonesia dalam memasuki era baru dengan profitabilitas cepat dan pertumbuhan yang ideal. Dukungan investor termasuk Alpha JWC, January Capital, Northstar Group, GFC, Money Forward dan lainnya, termasuk juga angel investor ternama Chris Lin, Rosemary Hua DeAragon dan Tiger Fang. (*) Ayu Utami