Jakarta – Sejumlah kawasan di Eropa, Amerika dan sebagian Asia saat ini tengah bergulat dengan gelombang panas ekstrem sejak sepekan terakhir. Kondisi ini memicu kebakaran hutan di berbagai lokasi.
Di Yunani misalnya, kebakaran hutan dan lahan beberapa hari terakhir telah menewaskan dua orang warga setempat. Kedua jenazah tersebut ditemukan oleh petugas pemadam kebakaran setempat.
Dinukil Reuters, Sabtu (29/7), petugas pemadam kebakaran Yunani mengatakan dalam 24 jam terakhir, terdapat 61 kebakaran hutan yang terjadi di sejumlah wilayah seperti Rhodes, Volos Tengah.
Baca juga: Gelombang Panas Ekstrem Dunia Picu Kebakaran Hutan, Waspada Dampaknya ke Ekonomi RI
Di Italia, kebakaran hutan terjadi di desa Sisilia Romitello, dekat Palermo, Italia, Selasa (25/7/2023). Suhu udara yang mencapai 40 derajat celcius selama sepekan terakhir disebut sebagai pemicu kebakaran.
Rupanya, bencana kebakaran hutan yang tengah terjadi tersebut sudah pernah terjadi di Tanah Air. Diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara dengan frekuansi kebakaran hutan yang cukup di tinggi.
Selain menyumbang dampak ekstrem terhadap lingkungan, kebakaran hutan juga menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup fantastis. Berikut, Infobanknews rangkum berbagai kasus bencana kebakaran terbesar di Indonesia.
- Kebakaran Hutan 1982
Bencana kebakaran hutan yang pertama terjadi di Kalimantan Timur pada tahun 1982 lantaran musim kemarau panjang dan fenomena El Nino.
Setidaknya lahan seluas 3,2 juta hektare (ha) hangus terbakar di wilayah Kalimantan Timur, dan sebanyak 2,7 juta ha merupakan hutan hujan tropis.
Data World Resources Institute (WRI) mencatat, total kerugian akibat kebakaran hutan ini mencapai USD9 miliar. Kabut asap dari kebakaran hutan juga mengganggu transportasi darat dan udara di wilayah negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.
2. Kebakaran Hutan di Kalimantan dan Riau
Salah satu kebakaran hutan terparah di Indonesia terjadi di Kalimantan dan Riau pada tahun September, tahun 1997 silam. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat luas lahan hutan yang terbakar mencapai 19,7 juta hektare dan serta menimbulkan 100.000 orang terserang penyakit akibat asap dan 240 tewas.
Selain jutaan orang terpapar polusi dan musnahnya keragaman hayati, seluruh wilayah Asia Tenggara pun menjadi gelap.
Bahkan, efek kabut asap pun sampai menyebar beberapa negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, dan sebagian kecil wilayah Thailand, Vietnam, Filipina, dan Australia.
Diperkirakan total kerugian akibat kebakaran hutan di Kalimantan dan Raiu mencapai US$4,47 miliar.
Baca juga: Perhutani Wujudkan Target Net Zero Emission 2060 Lewat Perdagangan Karbon
3. Kebakaran Hutan Tahun 2019
Tampaknya, tahun 2019 menjadi tahun yang kelam bagi sejumlah provinsi di Tanah Air yang mengalami kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Tidak sekedar membakar berhektar-hektar lahan, kabut asap yang mengepul di udara juga berdampak buruk bagi kesehatan dan aktivitas warga.
Dilansir dari situs resmi BNPB, tercatat per 30 Desember 2019 total kawasan seluruh Indonesia yang terkena dampaknya mencapai 942.484 hektar. Bahkan berdasarkan data World Bank (Bank Dunia), total kerugian ekonomi mencapai Rp75 triliun.
Editor: Galih Pratama