IHSG Akan Bergerak di Rentang 6.870-6.925, Cek Katalis Penggeraknya

IHSG Akan Bergerak di Rentang 6.870-6.925, Cek Katalis Penggeraknya

Jakarta – Ajaib Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak mixed dalam rentang 6.870 hingga 6.925 pada hari ini (25/7).

“Pada perdagangan Senin (24/7) IHSG ditutup menguat terbatas sebesar 0,27% atau 18,59 poin di level 6.899,4. IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.870–6.925,” ucap Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, dalam IHSG Daily Analysis di Jakarta, 25 Juli 2023.

Ratih menjelaskan sentimen dari tanah air, terkait dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Juni 2023 tercatat positif dengan surplus Rp152,3 triliun atau sebesar 0,71% dari PDB.

“Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa kinerja APBN semester I-2023 tetap solid dan baik dengan pendapatan negara yang mencapai Rp1.407,9 triliun, tumbuh 5,4% secara tahunan, serta telah mencapai 57,2% dari target APBN 2023,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, Sri Mulyani optimis dengan kondisi keuangan negara dan strategi kebijakan fiskal saat ini, defisit anggaran hingga akhir tahun 2023 dapat terjaga di kisaran 2,28% terhadap PDB.

Sedangkan dari mancanegara, rilis awal PMI Manufaktur di Kawasan Eropa turun menjadi 42.7 pada Juli 2023 dari level 43.4 pada bulan sebelumnya, terendah dalam tiga tahun terakhir, hal ini menunjukkan sektor manufaktur kawasan tersebut berada pada level kontraksi selama satu tahun beruntun.

Baca juga: Menkeu Catat Modal Asing Masuk Rp105,4 Triliun ke RI, Instrumen Ini Paling Diminati Investor

Sementara itu, menurut Judo Bank, data awal PMI indeks Australia di sektor jasa turun menjadi 48.0 di Juli 2023 dari level 50.3 pada Juni 2023, dimana indeks PMI Manufaktur Australia periode Juli 2023 sedikit menguat walaupun masih di zona kontraksi sebesar 49,6 dari level 48.2 di bulan sebelumnya.

Adapun, Ajaib Sekuritas merekomendasikan beberapa saham untuk perdagangan hari ini, diantaranya MEDC, BDMN, dan MYOR.

MEDC
Buy: 1000
TP: 1030
Stop loss: <980

MEDC dalam scenario pembentukan rounding bottom pattern, ditandai dengan volume meningkat secara mingguan dan pergerakan harga berhasil break dan bertahan di atas ketiga MA (5,20,50) ditengah oscillator yang sudah mulai masuk dalam area overbought.

Dari keterbukaan informasi, Saham (MEDC) diborong oleh dua direkturnya, yakni Roberto Lorato dan Amri Siahaan. Secara fundamental, MEDC diperdagangkan pada P/E yang cenderung undervalue dibanding peers, saat ini P/E tercatat sebesar 3,03x.

BDMN
Buy: 3280
TP: 3380
Stop loss: <3190

Secara teknikal BDMN dalam trend bullish jangka pendek diatas ketiga MA (5,20,50) serta regresi trend mencapai 68% kemiringan, hal ini juga tercermin dari pergerakan volume yang solid di atas rata-rata 10 hari. Dari sisi oscillator, stochastic telah bergerak menguat memasuki zona overbought.

BDMN memiliki valuasi yang atraktif di tengah sentimen positif soal ekspansi yang kembali dilakukan pengendali MUFG Bank. Saat ini, BDMN telah menguat 20% sejak awal tahun, secara valuasi tergolong undervalue dengan PBV di level 0,6x.

MYOR
Buy: 2500
TP: 2570
Stop loss: <2450

Struktur pergerakan MYOR saat ini dalam trend sideways dan berpotensi pullback didukung oleh pembentukan doji candle pada perdagangan terakhir sejalan dengan peningkatan volume, arus modal asing juga masih inflow secara mingguan (Foreign flow net buy Rp20,17 miliar)

Harga komoditas, khususnya biji-bijian berpotensi kembali melambung. Ini dikhawatirkan akan mengganggu kinerja emiten yang banyak menggunakan biji-bijian atau gandum seperti halnya MYOR, Namun secara jangka pendek tidak akan berpengaruh signifikan karena perusahaan sudah mengamankan bahan baku untuk 3-6 bulan ke depan. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Related Posts

News Update

Top News