Jakarta – Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan wholesales(dari pabrik ke dealer) mobil listrik nasional tercatat sebanyak 5.849 unit hingga akhir semester I 2023 atau terbang sebesar 1.081% year on year (yoy) dibandingkan penjualan pada semester I-2022 yang hanya 495 unit.
Selanjutnya, penjualan mobil listrik Indonesia menembus 23.260 unit sepanjang semester I 2023 atau naik 557,99%, dibandingkan 3.535 unit pada periode yang sama tahun lalu.
Melonjaknya permintaan mobil listrik di Tanah Air juga tak terlepas dari potensi bahan dasar EV (Electric Vehicle), yaitu nikel yang sumber terbesarnya berada di Indonesia.
Baca juga: Beli Mobil Listrik Kini Hanya Bayar PPN 1%
Menurut laporan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) pada tahun 2022, Indonesia menjadi penghasil nikel nomor satu. Total produksinya diperkirakan mencapai 1,6 juta metrik ton atau menyumbang 48,48% dari total produksi nikel global sepanjang tahun lalu.
Selain itu, Indonesia tercatat sebagai pemilik cadangan nikel terbesar di dunia pada 2022 yakni mencapai 21 juta metrik ton. Posisinya setara dengan Australia. Ini artinya, Indonesia dan Australia masing-masing menyumbang 21% dari total cadangan nikel global sepanjang tahun lalu.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, sebesar 90% cadangan nikel Indonesia tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.
“Dengan sumber daya sebesar 11,7 miliar ton dan cadangan sebesar 4,5 miliar ton,” ujar Luhut dikutip 21 Juli 2023. (*)
Editor: Galih Pratama