Jakarta – Perdana Menteri India Narendra Modi akan segera menemui Presiden Amerika Sertikat (AS) Joe Biden di Washington untuk membahas sejumlah kerja sama lanjutan bidang teknologi dan manufaktur antar kedua negara.
Gedung Putih sendiri menyatakan, lawatan tersebut akan memperluas kemitraan teknologi strategis, termasuk dalam bidang pertahanan, energi bersih dan antariksa.
Di mana, karena kedua negara saat ini tengah mencoba menghalau pengaruh China dalam lanskap teknologi dunia.
Modi, yang memperkenalkan inisiatif “Buatan India” sembilan tahun lalu, kesulitan mengubah India menjadi kekuatan teknologi dan manufaktur.
“Ada bidang-bidang manufaktur di mana India dulu sukses di skala dunia, tapi jumlahnya tidak banyak dan langka,” kata Kepala Studi Kebijakan AS-India di Center for Strategic and International Studies Rick Rossow, seperti dikutip VOA Indonesia, Jumat 16 Juni 2023.
Baca juga: AS Ketar-Ketir Manuver Diplomasi Iran di Dunia
Menurutnya, kelemahan infrastruktur dan regulasi yang menyulitkan di tingkat negara bagian menghambat pertumbuhan yang diharapkan.
“Jika Anda berbicara kepada para pengusaha pabrik, pada akhirnya yang mereka butuhkan adalah listrik, air, regulasi yang mudah dipahami, dan segala hal yang dikendalikan oleh pemerintah negara bagian,” jelasnya
CEO Greater Pacific Industries Ben Zhang mengungkapkan setidaknya membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan sebuah proyek infrastruktur.
Perusahaan Amerika milik Ben Zhang memiliki sejumlah perjanjian manufaktur di India, namun dirinya menilai India masih mempunyai banyak pekerjaan rumah untuk bisa bersaing dengan China dalam hal harga dan kecepatan.
“Kalau di China, Anda akan dapat proyeknya. Selesai,” imbuhnya.
Foxconn, perusahaan manufaktur yang merakit iPhone untuk Apple akan segera membuka pabrik anyarnya di negara bagian Karnataka, India tahun 2024. Menurut laporan Reuters, setidaknya, pabrik baru itu akan menyerap 50.000 tenaga kerja.
Baca juga: Diisolasi Barat, Korea Utara Malah Dukung Rusia
Rossow menambahkan, berlimpahnya bakat dalam bidang teknik inilah yang bisa menjadikan India membuat lompatan besar ke depan.
“Anda mungkin akan melihat semakin banyak penekanan bahwa India menyediakan banyak tenaga kerja berlatar belakang teknologi dan teknik. Pengembangan, perancangan dan riset mengenai server adalah keahlian India,” tukasnya.
Diketahui, India sendiri sudah menyalip China dalam jumlah populasi penduduknya. Akan tetapi, India masih harus berjuang untuk merebut dominasi dalam industri teknologi dan manufaktur. (*)
Editor: Galih Pratama