Jakarta – PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam rapat tersebut Perseroan memutuskan untuk menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2022, yaitu sebesar Rp307,4 miliar, dibagikan sebagai dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sebesar Rp162,8 miliar.
Direktur Utama IMPC Haryanto Tjiptodihardjo mengatakan, dengan demikian setiap saham akan memperoleh dividen tunai sebesar Rp33. Nilai ini naik sekitar 50% dari jumlah dividen yang dibagikan pada tahun 2021 sebesar Rp22/lembar saham. Jumlah Rp162,8 miliar ini setara dengan Dividend Payout Ratio (DPR) yang sebesar 52,96% dari laba bersih tahun 2022.
Dilanjutkan dengan RUPSLB, pemegang saham menyetujui untuk membagikan saham bonus dari agio saham per 31 Desember 2022 kepada para pemegang saham, dimana setiap pemegang 1 saham lama akan mendapatkan 10 saham bonus baru. Dengan aksi korporasi ini, jumlah saham beredar akan meningkat dari 4.933.500.000 lembar saham menjadi 54.268.500.000 lembar saham.
“Penyesuaian harga saham akan dilakukan sesuai mekanisme perhitungan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Melalui aksi korporasi ini, diharapkan hal ini akan memperkuat struktur permodalan Perseroan dan meningkatkan jumlah saham yang beredar, sehingga perdagangan saham Perseroan di BEI akan menjadi lebih likuid,” ujar Haryanto dikutip 8 Juni 2023.
Pada penyelenggaraan paparan publik tahunan, manajemen perseroan menekankan kembali target pendapatan bersih dan laba bersih tahun 2023 yang masing-masing sebesar Rp3,3 triliun dan Rp390 miliar. Untuk mencapai target tetersebut Perseroan menyusun beberapa strategi, yakni menghadirkan inovasi produk baru yang menargetkan segmentasi pasar menengah ke bawah untuk memperluas jangkauan ke luar Pulau Jawa.
Perseroan tetap menjajaki kemungkinan untuk melakukan akuisisi perusahaan lokal ataupun di luar negeri yang memiliki produk dengan similar core dengan Impack, serta menerapkan digitalisasi sekaligus meningkatkan efisiensi melalui aplikasi Customer Relationship Management (CRM) untuk mendukung tim sales serta memperluas jangkauan jaringan distribusi.
Untuk tahun buku 2023 ini, Perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp280 miliar yang akan dialokasikan untuk tanah dan bangunan, mesin, kendaraan, serta peralatan kantor dan perlengkapan pabrik.
Dalam RUPST, Perseroan juga menyetujui untuk menerima pengunduran diri Handojo Tjiptodihardjo selaku Komisaris Utama dan mengangkat Lindawati sebagai Komisaris Utama Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini untuk jangka waktu sisa masa jabatan anggota Dewan Komisaris lainnya, yaitu sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2024. (*)