Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (6/6) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka flat cenderung terkoreksi pada level 6634,07 dari dibuka pada level 6633,47 di awal perdagangan hari ini.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 1,07 miliar saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 24 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp504 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 99 saham terkoreksi, sebanyak 155 saham menguat dan sebanyak 252 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, BNI Sekuritas melihat IHSG secara teknikal masih berpeluang mengalami trend bearish, selama di bawah 6.815 dan IHSG closing di level 6.633, di bawah 5 day MA (6.668).
Indikator MACD bearish, Stochastic oversold, candle lower low. Investor asing mencatatkan Net Foreign Buy sebesar Rp 722,00 miliar. Dalam sepekan, tercatat Net Foreign Buy sebesar Rp 1,83 triliun dan Net Foreign Buy Rp 20,60 triliun (ytd).
“Level resistance berada 6.748/6.813 dengan support 6.586/6.542,” ucap Head of Technical Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar dalam risetnya di Jakarta, 6 Juni 2023.
Pada perdagangan kemarin (5/6) sebagain besar bursa di kawasan regional Asia Pasifik mengalami kenaikan setelah Presiden AS Joe Biden menandatangani undang-undang batas utang, dengan Nikkei naik 2,2% menyentuh level di atas 32.000 untuk pertama kalinya sejak tahun 1990.
Di sisi lain, Indonesia melaporkan inflasi 4,0% yoy atau 0,09% mom pada Mei 2023, di bawah perkiraan. Singapura mencatat penjualan ritel sebesar 3,6% yoy, 0,3% mom pada April 2023 dan hari ini Reserve Bank of Australia akan menetapkan suku bunga.
Sedangkan, pada indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah sebesar 0,59%, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi sebesar 0,20%, sementara indeks Nasdaq turun sebesar 0,09%.
Adapun, saham Apple turun sekitar 0,8%, terkoreksi dari level tertinggi sepanjang masa yang dicapai sebelumnya dalam sesi perdagangan. Perusahaan menyampaikan headset realitas virtual dalam Konferensi Pengembang Seluruh Dunia tahunannya, Intel turun 4,6%. (*)
Editor: Galih Pratama