Inflasi jadi 4,45%, Gubernur Bali Tekankan Sinergitas

Inflasi jadi 4,45%, Gubernur Bali Tekankan Sinergitas

Jakarta – Tingkat inflasi di Provinsi Bali pada April 2023 tercatat sebesar 0,04% mom, sehingga tingkat inflasi secara tahunan tercatat 4,45%, di mana angka tersebut lebih rendah dari Maret 2023 yang tercatat 5,46%.

Gubernur Provinsi Bali, Wayan Koster, menyatakan bahwa dengan pencapaian tersebut diharapkan inflasi di Bali akan mencapai target nasional yang berada pada kisaran 3% plus minus 1%.

“Jadi paling tinggi 4% dan paling rendah 2%, mudah-mudahan target ini bisa dicapai berkat rapat koordinasi yang terus dilaksanakan secara intensif,” ucap Wayan dalam GNPIP di Bali, 17 Mei 2023.

Lebih lanjut, dirinya menambahkan bahwa untuk mewujudkan target tersebut diperlukan adanya kerja sama dan sinergi dengan pihak terkait, khususnya dalam upaya stabilisasi harga, pengelolaan permintaan, kelancaran distribusi, serta menjamin ketersediaan pasokan.

“Pengendalian inflasi ke depan dari komponen volatile food akan menghadapi beberapa tantangan seperti curah hujan yang tinggi, menyebabkan gangguan produksi, kenaikan harga pangan, keadaan geopolitik, dan dampak lanjutan kenaikan harga BBM non subsidi,” imbuhnya.

Adapun, untuk mengatasi hal tersebut dirinya menjelaskan beberapa strategi sesuai dengan arahan pemerintah pusat, salah satunya adalah melalui pemantauan harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok.

“Untuk pemantauan harga pangan utama setiap hari di Provinsi Bali dan Kabupaten Kota se-Bali yang telah dilakukan melalui upaya, yaitu aplikasi SiGapura,” ujar Wayan.

Kemudian, memperkuat kerja sama antar daerah guna mengurangi disparitas harga, serta melakukan operasi pasar komunitas pangan strategis.

“Yang keempat mengoptimalisasikan dukungan APBD dalam program pengendalian inflasi daerah, kelima mengupayakan meningkatkan produksi pangan melalui modernisasi dan efisiensi biaya produksi pertanian,” tambahnya.

Lalu, penguatan kelembagaan melalui optimalisasi peran BUMD baik provinsi maupun kabupaten se-Bali, sebagai agregator untuk mengurangi rantai pasok dan untuk jangka panjang pembangunan pasar induk. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News