Jakarta – PT Bank Central Asia (BCA) kembali menorehkan kinerja dan prestasi gemilang. Kali ini, bank yang dipimpin oleh Jahja Setiaatmadja sebagai direktur utamanya itu menempati posisi pertama dalam daftar 20 Bank dengan Market Cap Terbesar di Asia Tenggara yang dirilis S&P Global Market Intelligence belum lama ini.
Kapitalisasi pasar BCA tercatat meningkat 2,34% secara kuartalan menjadi USD72,11 miliar pada periode Januari sampai Maret 2023. Selain BCA, ada pula tiga bank Indonesia lainnya, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dengan peringkat tiga, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan peringkat enam, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan peringkat dua belas, pada daftar 20 bank dengan market cap terbesar di Asia Tenggara itu.
“Telah ada peningkatan dana asing yang masuk ke Indonesia, sebagai dampak positif dari dibukanya aktivitas ekonomi domestik. Lembaga-lembaga perbankan menjadi agen utama dalam pemulihan ekonomi domestik, dimana bank-bank besar terlihat menikmati aliran dana asing tersebut,” ujar Thilan Wickramasinghe selaku Kepala Riset untuk Singapura dan Keuangan Regional di Maybank Investment Banking Group, seperti dikutip dari SPGlobal, Selasa, 2 Mei 2023.
“Lembaga perbankan seperti Bank Central Asia telah mencatatkan metrik profitabilitas yang kuat, yang bisa dilihat pada laporan kinerja keuangannya pada 2022. Metrik-metrik kinerja keuangan yang sangat positif inilah yang kemudian menempatkan sejumlah lembaga perbankan Indonesia pada posisi yang lebih baik, di tengah ketidakstabilan kinerja perbankan global,” terang Thilan.
Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral Indonesia sebelumnya telah menjelaskan bagaimana solidnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang ditandai dengan meningkatnya permintaan barang di dalam negeri dan sektor ekspor. Di samping itu, nilai mata uang rupiah juga terpantau tumbuh 5,26% sejak awal tahun 2023, yang melampaui kinerja nilai mata uang negara-negara Asia lainnya.
Untuk foreign direct investment (FDI) di Indonesia, seperti yang diungkapkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, tercatat naik 44,2% secara tahunan di 2022.
Di samping empat lembaga perbankan Indonesia di atas, ada pula lembaga-lembaga perbankan Singapura, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Thailand, yang masuk dalam daftar 20 bank dengan market cap terbesar di Asia Tenggara tersebut.
“Lembaga-lembaga perbankan di negara maju yang memiliki eksposur lebih besar kepada pasar modal justru lebih merasakan dampak dari meningkatnya rasa khawatir paska krisis perbankan di AS dan kebijakan penyelamatan Credit Suisse,” jelas Thilan. Steven Widjaja