Jakarta – PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) berencana untuk melepas sebanyak – banyaknya 929.200.000 lembar saham atau 15% dari total saham miliknya melalui pelepasan saham perdananya atau initial public offering (IPO).
Dalam aksi korporasi kali ini, Perseroan menunjuk UOB Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas Indonesia sebagai penjamin Pelaksana Emisi Efek. Emiten yang sudah mengoleksi lebih dari 650 film ini menargetkan bisa mendapatkan dana segar sebesar Rp232,3 miliar dengan harga nominal Rp60 per saham serta harga penawaran umum sebesar Rp225 – Rp250 per saham.
Founder Multivision Plus Raam Punjabi berharap dengan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan dapat memberikan warna baru bagi industri pasar modal Indonesia. Tidak hanya itu, Raam pun mendukung perusahaan yang bergerak dibidang yang sama dapat menggalang dana segar di pasar modal dan dapat meningkatkan kapitalisasi pasar modal Indonesia.
“Puji syukur kepada Tuhan, niat baik Management untuk mencari alternatif pendanaan lewat pasar modal berjalan dengan lancar. Dan, ke depan dengan hadirnya Multivision Plus sebagai perusahaan yang memproduksi film dan industri kreatif lainnya dapat memacu perusahaan lainnya dan memberi warna baru bagi industri pasar modal,” ujar Raam Punjabi di Jakarta, 12 April 2023.
Sementara itu, Direktur Utama PT Tripar Multivision Tbk Whora Anita Raghunath menambahkan bahwa, langkah Perusahaan untuk dapat mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia merupakan milestone yang sangat penting. Pasalnya, dengan menjadi listed company bisa membuat tata kelola perusahaan bisa semakin baik.
“Tentunya, kami ingin tata kelola Perusahaan bisa semakin baik ke depan setelah mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia. Hal ini merupakan wujud komitmen perusahaan kepada para investor dan pelaku di industri perfilman tanah air,” ungkap Whora Anita.
Whora pun memaparkan, nantinya dana dari hasil IPO akan digunakan Perseroan untuk modal kerja dan penambahan modal kepada entitas anak usaha di bidang bioskop. “81,60% akan digunakan sebagai modal kerja, dan sisanya 18,40% akan digunakan untuk penyuntikan modal kepada entitas anak usaha yang berada di bidang bioskop,” imbuhnya.
Direktur PT Tripar Multivision Plus Tbk Amit Ramesh Jethani pun menyatakan, ke depan Perusahaan telah memiliki strategi bisnis agar dapat bersaing di industri perfilman tanah air. Strategi bisnis tersebut diharapkan, bisa meningkatkan performance kinerja keuangan.
“Menambah akuisisi dan distribusi konten di Indonesia dan negara lain menjadi salah satu strategi bisnis yang akan dijalankan oleh Perseroan pada tahun 2023,” ucap Amit.
Disisi lain, Direktur PT Tripar Multivision Tbk Vikas Chand Sharma menekankan adanya strategi bisnis yang telah dibuat oleh management Multivision Plus tentunya dapat mendongkrak performance kinerja keuangan ke depannya. Apalagi, saat dihantam badai covid-19 portofolio keuangan mengalami penurunan yang cukup signifikan.
“Kami telah memiliki proyeksi untuk 4 tahun depan laba usaha dapat meningkat hingga 22,96%, sedangkan untuk net profit margin naik 33% hingga 2027 mendatang. Tentunya proyeksi tersebut diiringi dengan peningkatan jumlah penonton film di Indonesia, dan pertumbuhan layar bioskop,” jelas Vikas.
Sejauh ini, menurut Direktur PT Tripar Multivision Plus Tbk Amrit Punjabi, ada sejumlah film yang berhasil di produksi dan mendapatkan tempat di hati penggemarnya yakni Soekarno, Si Manis Jembatan Ancol, Kuntilanak, Mangkujiwo dan Tersanjung. Ke depan, Perseroan juga akan memproduksi film bergenre horor sesuai dengan minat dari para penonton di tanah air.
“Kami melihat saat ini genre film horor di Indonesia sangat tinggi antusiasnya. Maka dari itu, Perseroan akan mengeluarkan beberapa produksi film horor,” tutup Amrit. (*)