Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) sebagai perusahaan pertambangan dan hilirisasi nikel terintegrasi, pada hari ini (12/4) resmi melantai di bursa efek Indonesia (BEI) dan berhasil meraup dana sebesar Rp9,99 triliun.
Pada penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebelumnya, NCKL menawarkan sebanyak 7,99 miliar saham dengan nominal Rp100 per saham atau setara dengan 12,67% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, serta harga final yang ditetapkan menjadi Rp1.250 per saham.
Presiden Direktur NCKL, Roy A. Arfandy, mengatakan bahwa perusahaan juga mengalokasikan sekitar 35 juta saham untuk program alokasi saham kepada karyawan dan pada saat IPO saham NCKL juga mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed.
“Kami mengapresiasi dan berterima kasih terhadap tingginya antusiasme investor terhadap IPO NCKL, terjadinya oversubscribed merupakan wujud nyata kepercayaan yang diberikan oleh investor terhadap prospek cerah industri nikel,” ucap Roy dalam keterangan resmi di Jakarta, 12 April 2023.
Lebih lanjut Roy menjelaskan, bahwa dana yang diperoleh tersebut rencananya akan digunakan perusahaan untuk keperluan entitas anak dan asosiasi yang akan disalurkan melalui modal dan pinjaman sebesar 50,4%.
Sementara itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk melakukan pembayaran utang sebesar lebih dari 40% dan sisanya untuk belanja modal dan modal kerja.
Adapun, hingga saat ini perusahaan telah memiliki dan mengoperasikan dua proyek pertambangan nikel laterit aktif, yaitu seluas 4.247 hektare di Kawasi dan 1.277 hektare di Loji yang keduanya terletak di Pulau Obi, Provinsi Maluku Utara. (*)
Editor: Galih Pratama