Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023. Dalam rapat tersebut ada 9 agenda yang dibahas, salah satunya yang menarik adalah terkait dengan perubahan susunan pengurus perseroan.
Menurut sumber Infobanknews di Jakarta, Kamis, 16 Maret 2023 menyebutkan, RUPST memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Haru Koesmahargyo dan mengangkat Nixon LP Napitupulu sebagai Direktur Utama. Sementara untuk posisi Wakil Direktur Utama, perseroan menunjuk Oni F Rahardjo.
Selain itu, perseroan juga memutuskan untuk menambah posisi Direktur yakni Direktur Institutional Banking. Dalam hal ini, pemegang saham menyetujui untuk mengangkat Hakim Putratama. Dengan demikian, jumlah kursi direksi Bank BTN menjadi 10.
Maka susunan Manajemen yang baru sesuai dengan keputusan RUPST adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama/Independen : Chandra M Hamzah
- Wakil Komisaris Utama/Independen : Iqbal Latanro
- Komisaris Independen : Ahdi Jumhari Luddin
- Komisaris Independen : Armand B Arief
- Komisaris Independen : Sentot A Sentausa
- Komisaris : Herry Trisaputra Zuna
- Komisaris : Andin Hadiyanto
- Komisaris : Himawan Arief Sugoto
- Komisaris : M Yusuf Permana
Dewan Direksi
- Direktur Utama : Nixon LP Napitupulu
- Wakil Direktur Utama : Oni F Rahardjo
- Direktur Consumer : Hirwandi Gafar
- Direktur Finance : Nofry Rony Poetra
- Direktur Asset Management : Elisabeth Novie Riswanti
- Direktur Human Capital, Compliance and Legal : Eko Waluyo
- Direktur Distribution and Funding : Jasmin
- Direktur Risk Management : Setiyo Wibowo
- Direktur IT & Digital : Andi Nirwoto
- Direktur Institutional Banking: Hakim Putratama
Menutup tahun 2022, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp3,04 triliun per 31 Desember 2022 atau naik 28,15% secara tahunan (yoy) dari Rp2,37 triliun di periode yang sama tahun 2021. Perolehan tersebut disumbang dukungan besar Pemerintah dalam mendorong penyediaan rumah rakyat yang layak huni dan terjangkau di Indonesia.
Peningkatan tersebut juga didukung oleh pertumbuhan kredit yang solid, perbaikan proses bisnis dan kualitas kredit, serta kenaikan simpanan. Kredit dan pembiayaan yang tumbuh solid menjadi penopang perolehan laba bersih Bank BTN. Laporan keuangan perseroan mencatat kredit dan pembiayaan tumbuh sebesar 8,53% yoy dari Rp274,83 triliun menjadi Rp298,28 triliun per 31 Desember 2022.
Kredit pemilikan rumah (KPR) masih menjadi motor terbesar pergerakan bisnis Bank BTN. Secara total, KPR di Bank BTN tumbuh 9,23% yoy menjadi Rp233,68 triliun per 31 Desember 2022. Di segmen ini, KPR Subsidi tumbuh 11,61% yoy menjadi Rp145,86 triliun pada akhir 2022. Dengan kinerja tersebut, Bank BTN tercatat masih memimpin pasar KPR Subsidi dengan pangsa sebesar 83%. (*)