Jakarta – Meski kondisi ekonomi global yang tak menentu, namun sejumlah pelaku bisnis asuransi di Indonesia mengaku tetap optimis menatap 2023.
Seperti yang diungkapkan Presiden Direktur AXA Mandiri Handojo G. Kusuma. Dia mengaku, optimis pertumbuhan bisnis asuransi di tahun ini akan tetap tumbuh. Terlebih resisi global di Indonesia kini lebih ter-manage.
“Inflasi masih under control, ekonomi masih tumbuh, jadi tetap optimis tidak akan menggangu bisnis asuransi,” kata Handojo G. Kusuma dalam peluncuran Asuransi Mandiri Secure CritiCare di Jakarta, Senin, 27 Februari 2023.
Optimistis tersebut memang cukup beralasan. Kata Handojo, permintaan akan asuransi semakin tumbuh tiap tahunnya. Khususnya, bagi usia muda yang kini mulai aware akan perlindungan kesehatan.
“Justru sekarang usia muda mulai aware. Usia 30-an mulai sadar pentingnya asuransi. Sebab penyakit kritis ini juga banyak terjadi di usia muda seperti jantung, stroke, dan lainnya,” jelas Handojo.
Jika dilihat dari sisi produk, diakuinya, kebutuhan asuransi proteksi masih punya peluang menjanjikan ke depannya. Pun demikian dengan produk unitlink. Bisa dibilang, mesin pertumbuhan AXA Mandiri pada 2023 datang dari kombinasi kedua produk asuransi tersebut.
“Pertumbuhannya 50% asuransi unitlink dan asuransi konvensional juga 50%,” kata Handoyo.
Sayangnya, ketika ditanya prediksi berapa persen peningkatan permintaan asuransi di tahun ini dibanding tahun lalu, Handojo, tidak memberikan rinciannya dengan pasti.
“Kalau tahun lalu, penjualan kita stabil. Kami yakin lebih optimis di tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Kalau persentase, nanti ya setelah hasil performance kita auditnya sudah keluar,” tutupnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra