Jakarta – Mega Proyek Arab Saudi, The Mukaab tengah menjadi perbincangan hangat warga dunia karena dinilai menyerupai Ka’bah yakni bangunan suci umat Islam.
Proyek ambisius Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri (PM) Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (MBS) itu akan dibangun di pusat kota Riyadh. Para kritikus menyebutnya sebagai “Ka’bah Baru” merujuk pada kekuasaan MBS yang semakin kuat di Arab Saudi.
The Mukaab dalam bahasa Arab berarti kubus. Bangunan super prestisius ini memiliki tinggi 400 meter, lebar 400 meter, dan panjang 400 meter.
Dalam pembangunannya, The Mukaab bakal terdiri dari lantai seluas 2 juta meter persegi. Di dalamnya ada hotel, unit perumahan, ruang komersial hingga fasilitas rekreasi. Totalnya, ada 25 juta meter persegi luas lantai.
Lebih rinci, terdapat lebih dari 104.000 unit hunian, 9.000 kamar hotel, 980.000 meter persegi ruang ritel, 1,4 juta meter persegi ruang kantor, 620.000 meter persegi aset rekreasi, dan 1,8 juta meter persegi ruang yang diperuntukan sebagai fasilitas komunitas.
“Murabba Baru akan menawarkan pengalaman hidup, bekerja, dan juga hiburan unik dalam radius 15 menit berjalan kaki dan akan mempunyai sistem transportasi internal sendiri,” seperti dikutip Arab News, Jumat, 24 Februari 2023.
Proyek The Mukaab sendiri menjadi bagian dari Visi Arab Saudi 2030 yang merupakan gambaran perekonomian baru Arab Saudi di tahun 2030.
Dalam visi tersebut, Raja Salman menginginkan supaya ketergantungan negaranya terhadap migas dikurangi dan sektor ekonomi terdiversifikasi.
Salah satu negara terkaya di kawasan Timur Tengah itu tengah fokus membangun pariwisata dalam mencapai target menjadi salah satu pilar ekonomi di masa datang.
Di mana, pariwisata digadang akan menjadi penyokong PDB kedua setelah minyak. Salah satunya, dibangun proyek The Mukaab ini.
Meski tidak diungkapkan biaya pembangunan The Mukaab, namun banyak pihak memperkirakan proyek satu akan menambah nilai ekonomi Arab Saudi hingga 180 miliar riyal atau 48 miliar dollar AS dengan menciptakan sebanyak 334.000 lapangan pekerjaan baru. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra