Jakarta – PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) telah menargetkan beberapa proyeksi untuk tahun 2023, diantaranya adalah ADMR telah menyiapkan capital expenditure (capex) atau belanja modal sebesar USD70-90 juta untuk segmen batu bara metalurgi.
Anggaran belanja modal tersebut belum termasuk belanja modal untuk smelter aluminium. Perusahaan memperkirakan pencapaian financial close proyek ini pada semester I-2023 dan akan membuat pengumuman lebih lanjut mengenai porsi ekuitas di kemudian hari.
Kemudian, perusahaan juga telah meningkatkan volume penjualan menjadi 3,8-4,3 juta ton di 2023 dari 2,8-3,3 juta ton di tahun sebelumnya, hal tersebut sesuai dengan target jangka menengah perusahaan.
“ADMR akan meningkatkan volume penjualannya, didukung oleh kuatnya permintaan pelanggan, sesuai dengan target jangka menengah sebesar 6 juta ton per tahun,” tulis manajemen dalam keterangan resmi dikutip 16 Februari 2023.
Tidak hanya itu, ADMR juga memperkirakan adanya peningkatan nisbah kupas sebesar 3,8 kali di tahun 2023, karena kegiatan penambangan di PT Lahai Coal akan dimulai kembali, dimana pada tahun sebelumnya nisbah kupas ADMR tercatat 2,47 kali.
Adapun, ADMR sepanjang tahun 2022 mencatatkan kinerja operasional yang tinggi, hal ini terlihat dari produksi batu bara yang tumbuh 47% menjadi 3,37 juta ton dari 2,30 juta ton di 2021.
Selain itu, volume penjualan batu bara di 2022 tercatat sebanyak 3,20 juta ton atau naik 39% dari 2,30 juta ton di 2021 dan untuk volume pengupasan lapisan penutup tercatat sebesar 8,32 Mbcm atau naik 69% dari 5,15 Mbcm di 2021. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra